Selain itu, dengan pengunduran dirinya, Devara telah mampu menunjukan sikap mental yang sungguh dewasa. Ini justru yang jarang atau bahkan tidak bisa kita lihat dari pejabat-pejabat tinggi lainnya di tanah air.
Tengok saja, bagaimana sering kita saksikan bahwa beberapa pejabat tinggi di Indonesia, meski sudah banyak pihak menyuruhnya mundur, tetap saja bergeming. Bahkan sibuk mencari pembenaran atau sibuk mencari kambing hitam.
Dengan kata lain, masih banyak pejabat tinggi di tanah air yang sama sekali tidak memiliki budaya malu. Bagi mereka, jabatan adalah seolah segalanya yang harus dipertahankan hingga titik darah penghabisan. Tak peduli, di luaran banyak korban akibat sikap kekeuhnya tersebut.
Nah, diawali dengan sikap kstaria dan jantannya Devara yang dengan sadar mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden Jokowi, semoga menjadikan cambuk bagi pejabat lainnya.Â
Dalam hal ini, sikap dewasa Devara bisa dijadikan pembelajaran oleh pejabat-pejabat lainnya untuk lebih baik mengundurkan diri dengan terhormat daripada bergeming dengan jabatannya namun sarat dengan cemoohan publik.
Padahal seharusnya, jika memang sudah tidak mampu atau dianggap kurang layak oleh publik, janganlah kekeuh bertahan dengan posisinya.
Tapi, alangkah baiknya menyadari kesalahan atau ketidak mampuannya dalam mengemban amanah sebagai pejabat publik untuk memberikan kesempatan pada pihak yang dianggap lebih layak. Saya yakin, hal ini akan jauh lebih mendapat apresiasi dan dihargai masyarakat.
Sebab, hal tersebut membuktikan bahwa mereka atau siapapun pejabatnya masih memiliki rasa malu, dan tanggungjawab terhadap bangsa, negara dan masyarakat.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H