ADAMAS Belva Syah Devara akhirnya memutuskan mundur dari posisinya sebagai staf khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mundurnya CEO Ruangguru ini diduga kuat erat kaitannya dengan polemik yang terus membelitnya. Menyusul dijadikannya lembaga pendidikan online milik Devara sebagai salah satu aplikator program pemerintah melalui Kartu Prakerja.
Banyak kalangan menuding, ditunjuknya Ruangguru sebagai mitra kerja pemerintah melalui pelatihan atau pendidikan online, erat kaitannya dengan keberadaan Devara sebagai staf khusus Presiden Jokowi, sehingga diberi akses untuk menggarap proyek pelatihan program Kartu Prakerja dimaksud.
Rupanya polemik tersebut disadari betul oleh Devara. Sehingga, guna menghindari segala tuduhan dan menghindari konflik kepentingan yang berkepanjangan, maka mundur dari jabatannya sebagai Staf Khusus Presiden Jokowi adalah pilihan terbaik.
Dilansir Republika.com, Devara mengaku bahwa keputusannya ini guna menghindari polemik mengenai persepsi publik yang beevariasi.Â
Dia juga mengatakan, polemik tersebut berkepanjangan sehingga berpotensi terpecahnya konsentrasi Presiden Jokowi dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi covid-19.
Masih dilansir Republika.com, Dia juga menjelaskan, proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku. Dia mengeklaim bahwa hal itu juga tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. "Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja," katanya.
Terlepas benar tidaknya apa yang diungkapkan Devara, bagi saya keputusan diambilnya patut diapresiasi dan diacungi dua jempol.
Kenapa?
Pasalnya dengan begitu, dia telah memberikan contoh atau suri teladan bagi pejabat-pejabat tinggi negara yang ada di tanah air, bagaimana seharusnya bersikap ketika kredebilitasnya sudah mulai dipertanyakan dan diragukan banyak pihak.
Dalam hal ini, Devara memiliki kesadaran yang sangat tinggi bahwa posisinya sebagai Staf Khusus Presiden Jokowi dari kalangan milenial sudah tidak nyaman lagi. Maka jalan satu-satunya lebih baik mengundurkan diri daripada harus merusak tatanan pemerintahan.