Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

One Man Show Anies dan Politik Pilpres 2024

15 April 2020   21:12 Diperbarui: 15 April 2020   21:45 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"(Tapi) Anies akan dilihat tanggap, responsif, dan sebagainya. Artinya, lebih pada intensitas atau kualitas penampilan, karena masalah anggaran dan efektivitas orang tidak akan lihat itu," ungkap Idil.

Memang cukup beralasan apa yang diutarakan Idil, jika sepak terjang Anies selama ini akan sangat mendongkrak popularitas dan elektabilitasnya.

Tentunya ini akan sangat baik bagi mantan Rektor Universitas Paramadhina ini jika mempunyai niatan maju pada Pilpres 2024.

Ya, penulis katakan "Jika" soalnya hingga saat ini belum ada pernyataan apapun dari Anies terkait maju atau tidaknya pada ajang kontestasi pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Meski tak dipungkiri, Anies digadang-gadang sebagai salah satu kandidat yang akan meramaikan persaingan kursi RI 1 atau RI 2. 

Bahkan, menurut hasil survei Median, Anies mendapatakan rating elektabilitas dan popularitas tinggi dibanding dengan kandidat lainnya, seperti Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo atau Sandiaga Uno.

Anies hanya kalah oleh Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Kerap bersebrangan dengan pemerintah pusat

Dalam penanganan dan pencegahan pandemi virus corona, Gubernur DKI kerap bersebrangan dengan kebijakan pemerintah pusat. Menariknya, dalam hal ini justru Anies yang diuntungkan. Sebab, dalam prosesnya, Anies malah mendapatkan apresiasi publik. Mengingat dalam pandangan masyarakat, dia lebih tegas dan lugas.

Entah ada dugaan politik ke arah sana atau pemerintah pusat khawatir akan "dikalahkan" pengaruhnya oleh Anies, yang jelas hampir setiap kebijakan dirinya dalam kebijakan penanganan virus corona selalu dijegal pemerintah.

Sebut saja kebijakan pembatasan jumlah bus Transjakarta dan rangkaian Moda Raya Terpadu (MRT) serta pengurangan waktu operasionalnya di DKI Jakarta, pemberhentian operasional bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Jemput Antar Provinsi (AJAP) dan Pariwisata di Jakarta, hingga karantina wilayah.

Terakhir, Anies kekeuh dengan kebijakannya melarang ojek online mengangkut penumpang barang dalam masa PSBB di DKI Jakarta. Sikap Anies ini dinilai pengabaian terhadap Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 18 Tahun 2020 yang diteken Plt Menhub Luhut Binsar Panjaitan.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun