Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Blunder Stafsus Milenial Jokowi, dari Potensi Korupsi hingga Ancaman Hukuman Mati

15 April 2020   11:41 Diperbarui: 15 April 2020   20:11 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut dia, Andi Taufan telah melampaui kewenangannya sebagai staf khusus milenial presiden.

Blunder Jokowi

Saat diumumkannya para Staf Khusus milenial oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, tak sedikit nada-nada sumbang yang dialamatkan terhadap orang nomor satu di republik ini. Rata-rata mempertanyakan tentang sikap Jokowi tentang perampingan birokrasi. Tapi, di sisi lain malah berlaku sebaliknya.

Sebut saja jumlah wakil menteri yang makin banyak dibanding dibanding kepemimpinan Jokowi di periode pertama, termasuk juga pengangkatan Staf Khusus dari kalangan milenial ini.

Bahkan, tak sedikit pula yang menganggap bahwa dengan adanya Staf Khusus dari kalangan milenial ini hanya menghambur-hamburkan anggaran, mengingat kinerjanya yang tidak full time untuk pemerintahan dan kapasitasnya yang juga masih belum teruji benar.

Betul, mereka adalah anak-anak muda berprestasi di bidangnya masing-masing. Namun ketika harus dilibatkan dalam urusan negara, tidak sedikit yang meraguka bahwa mereka mampu menjalankan peranan itu.

Dan segala kritik itu setidaknya terbukti saat ini. Andi Taufan telah mencoreng muka istana dengan prilakunya yang dianggap sebagian kalangan sebagai tindakan maladministrasi yang berpotensi korupsi.

Diakui atau tidak, pengangkatan Staf Khusus milenial ini merupakan salah satu kebijakan blunder Jokowi. Posisi Andi yang sejatinya hanya memberikan masukan atau sharing malah "nakal" dan terlalu jauh masuk ke ranah teknis hanya demi kepentingan pribadinya.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun