Menurut dia, Andi Taufan telah melampaui kewenangannya sebagai staf khusus milenial presiden.
Blunder Jokowi
Saat diumumkannya para Staf Khusus milenial oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, tak sedikit nada-nada sumbang yang dialamatkan terhadap orang nomor satu di republik ini. Rata-rata mempertanyakan tentang sikap Jokowi tentang perampingan birokrasi. Tapi, di sisi lain malah berlaku sebaliknya.
Sebut saja jumlah wakil menteri yang makin banyak dibanding dibanding kepemimpinan Jokowi di periode pertama, termasuk juga pengangkatan Staf Khusus dari kalangan milenial ini.
Bahkan, tak sedikit pula yang menganggap bahwa dengan adanya Staf Khusus dari kalangan milenial ini hanya menghambur-hamburkan anggaran, mengingat kinerjanya yang tidak full time untuk pemerintahan dan kapasitasnya yang juga masih belum teruji benar.
Betul, mereka adalah anak-anak muda berprestasi di bidangnya masing-masing. Namun ketika harus dilibatkan dalam urusan negara, tidak sedikit yang meraguka bahwa mereka mampu menjalankan peranan itu.
Dan segala kritik itu setidaknya terbukti saat ini. Andi Taufan telah mencoreng muka istana dengan prilakunya yang dianggap sebagian kalangan sebagai tindakan maladministrasi yang berpotensi korupsi.
Diakui atau tidak, pengangkatan Staf Khusus milenial ini merupakan salah satu kebijakan blunder Jokowi. Posisi Andi yang sejatinya hanya memberikan masukan atau sharing malah "nakal" dan terlalu jauh masuk ke ranah teknis hanya demi kepentingan pribadinya.
Salam