PEMILIHAN Presiden 2024 masih sekitar empat tahunan. Kendati demikian, gaung menuju kontestasi penguasa negeri ini sudah mulai memanas.
Terbukti, sejumlah nama calon kandidat pada ajang demokrasi lima tahunan ini sudah mulai mengudara. Baik itu dari kalangan partai politik maupun profesional.
Sebut saja nama-nama tersebut adalah, Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua DPP, Ketua DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani dan Sandia Uno dari Gerindra
Nama-nama di atas adalah kandidat dari unsur pimpinan dan petinggi partai politik. Sedangkan dari unsur pimpinan daerah pun tak ketinggalan. Contohnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar parawangsa.
Sementara dari kalangan nama-nama yang memiliki jabatan di pemerintahan atau profesional diwakili oleh Sri Mulyani (menteri keuangan), Budi Gunawan (BIN), Tito Karnavian (Mendagri), dan Gatot Nurmantyo (Mantan Panglima TNI) juga memiliki potensi menjadi capres di 2024.
Tidak sekedar nama-nama kandidat saja yang sudah mulai mengudara. Bahkan sejumlah lembaga survei pun sudah mulai melaksanakan investigasi dan analisisnya.
Sebut saja lembaga survei Median yang menghasilkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sebagai nama-nama teratas. Kedua nama ini menurut Median mendapatkan nilai paling tinggi baik itu popularitas atau elektabilitasnya.
Pun dengan lembaga survei Chatra Politika, menampatkan Anies Baswedan sebagai kandidat dengan rating terbaik. Hahya saja, dalam survei ini tidak melibatkan nama Prabowo Subianto.
Dari nama-nama kandidat yang disebutkan tadi, sama sekali tidak ada nama Menteri BUMN, Erick Tohir. Tapi, entah siapa yang memulai, di jagat maya pernah beberapa kali muncul #ErickForPresiden 2024 atau #ErickForIndonesia.
Mereka menyangka bahwa Erick Tohir memiliki agenda atau keinginan untuk terjun dalam dunia politik.
Cukup bisa dipahami jika Erick atau sekelompok orang yang menginginkan mantan Boss klub sepak bola Serie A Inter milan ini menjadi orang nomor satu di tanah air. Mengingat sepak terjangnya selama diangkat jadi orang nomor satu di Kementrian BUMN tampak nyata.
Salah satu prestasinya yang paling bisa diingat masyarakat adalah keberhasilannya membongkar kasus penyelundupan Harley Davidson dan Brompton.
Bahkan, kasus ini seolah menjadikan jalan masuk bagi Erick guna melakukan bersih-bersih di PT Garuda Indonesia. Tak tanggung-tanggung, salah satu korbannya adalah Direktur Utama perusahaan penerbangan itu, Ari Askhara.
Berkat sepak terjangnya dalam membenahi tubuh BUMN, menjadikan Erick Tohir sebagai salah satu menteri dengan kinerja terbaik menurut hasil beberapa lembaga survei.
Bahkan, seperti dilansir TEMPO.CO, hasil sigi Indo Barometer, memasukkan nama Erick dalam bursa capres 2024. Meski, elektabilitasnya masih rendah, yakni di kisaran 2 persen.
Jadi, dengan segala kelebihan dan kinerjanya yang profesional, maka sangat beralasan jika memang Erick Tohir memliki keinginan atau digengung-dengungkan jadi orang nomor satu di republik Indonesia.
Masalahnya, apakah Bos Mahaka ini memiliki keinginan untuk terjun ke dunia politik?
Jika benar, tidak ada satu pihakpun bisa melarang. Sebab hal itu adalah hak seluruh warga negara.Â
Apalagi, selain elektoral, Erick memiliki kapasitas sebagai seorang pemimpin. Erick juga sudah banyak dikenal luas oleh hampir seluruh kalangan masyarakat.
Namun, seperti dilansir TEMPO.CO, semua itu dibantah Erick Tohir. Dia mengaku tidak pernah membuat akun media sosial sejenis bakal calon presiden 2024. Seperti Erick Tohir for Indonesia maupun Erick Tohir for President.
"Melalui pesan ini, saya ingin sampaikan bahwa saya tidak pernah membuat akun sosial media baik di FB, Instagram ataupun Twitter yang bernama seperti Erick Thohir for Indonesia ataupun Erick Thohir for President," ujar Erick lewat keterangan tertulis pada Sabtu, 11 April 2020.
Erick menegaskan, apabila ada postingan dari akun seperti itu, sama sekali bukan dari dirinya maupun tim.
"Bahkan, postingan tersebut mengganggu kami," ujar Erick.
Masih dilansir TEMPO.CO, saat ini dirinya hanya ingin fokus bekerja dengan baik, mengemban tugas yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Benarkah apa yang dikatakan Erick ini? Bisa ya, bisa juga tidak. Atau, bisa juga dia masih malu-malu. Karena untuk lebih jelasnya kita lihat saja perkembangan selanjutnya.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H