Menurut Said Didu hal itu bagian dari pencitraan saja. Sebab katanya, proyek jalan tol bukanlah proyek pemerintah, melainkan proyek yang dikerjakan oleh BUMN.
Begitu juga, saat Presiden Jokowi mewacanakan tentang darurat sipil sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran virus corona, Said bersuara lantang menolaknya.
Dalam pandangan Said Didu, di negara lain yang sama-sama tengah dilanda wabah virus corona, otoritas tertinggi di negaranya memberikan bantuan kepada rakyat berupa uang, makanan dan jaminan hidup. Tapi di Indonesia malah akan dihadapkan pada darurat sipil.
Tidak hanya terhadap Jokowi, kritikan atau nyinyiran Said Didu juga pernah menyasar terhadap Prabowo, saat belum lama datangnya alat-alat kesehatan bantuan dari China.
Namun Said Didu menganggap alat-alat kesehatan untuk penanganan virus corona ini bukan merupakan bantuan melainkan dibeli pemerintah. Said menyebut dalam cuitan akun twitter pribadinya bahwa pihak-pihak yang menyebut bahwa alat-alat kesehatan itu bantuan dari China.
Setali Tiga Uang dengan Rocky Gerung
Itulah sebagian kecil dari kritikan-kritikan Said Didu terhadap pemerintah. Sikap yang ditunjukan Said Didu terhadap pemerintah ini mengingatkan penulis terhadap pengamat politik kontroversial, Rocky Gerung.
Sama halnya dengan Said Didu, di mata dan pikiran pria yang dijuluki profesor akal sehat ini seolah segala hal yang dilakukan pemerintah itu tidak ada baik-baiknya.
Kendati demikian, menurut hemat penulis keberadaan kedua orang tersebut, Said Didu dan Rocky Gerung sangat dibutuhkan oleh bangsa ini, agar kinerja pemerintah yang dipimpin Presiden Jokowi jangan sampai kebablasan dalam melakukan kinerja atau mengeluarkan segala kebijkannya.
Dengan adanya dua orang tadi, setidaknya ada pihak-pihak yang selalu mengingatkan pemerintah jika suatu saat memang menyimpang dari regulasi yang ada. Hanya saja, penulis berharap, kritikannya tersebut demi kebaikan bukan didasari kebencian tidak berdasar.
Salam