PAGI ini, tanpa sengaja penulis membaca berita dari media online Wartakota. Berita ini sebenarnya bukan berita update hari ini, melainkan edisi kemarin, Selasa (31/3/20).
Dalam berita tersebut disebutkan, bahwa sejumlah sopir Taxi online menerima satu karung beras, yang menurut pengakuan si pemberi adalah pemberian dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Tidak jelas, apakah pemberian tersebut adalah dari Prabowo atas nama Menhan, atau nama pribadi. Namun yang jelas, masih disebutkan dalam berita itu, bahwa karung beras itu polos tanpa ada embel-embel apapun.
Di satu sisi, penulis merasa bangga dan bahagia bahwa masih ada pejabat tinggi yang sangat paham dan peduli terhadap rakyatnya yang tengah dirundung kesulitan.
Sebagaimana diketahui, sejak mewabahnya pandemi virus corona (covid-19) dan dibarengi dengan adanya kebijakan social distancing dan work from home dari pemerintah membuat beberapa aktifitas ekonomi, khususnya di sektor informal hampir lumpuh, termasuk salah satunya Taxi online.
Nah, dengan adanya bantuan berupa sekarung beras dari Prabowo itu bagi mereka merupakan rejeki nomplok. Karena, boleh jadi disaat kondisi seperti ini, jangankan membeli sekarung beras, membeli lima liter pun belum tentu mampu.
Untuk itu sekali lagi, penulis salut dan bangga memiliki pejabat seperti Prabowo yang masih memiliki kepedulian tinggi terhadap warganya.
Namun, melihat rekam jejak dan status Prabowo yang merupakan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra dan jabatan saat ini juga merupakan jabatan politik Menhan).Â
Jadi, apa yang telah diberikan mantan Danjen Kopasus ini, dalam pandangan penulis tidak bisa dilepaskan dari kepentingan politik dirinya.
Apa itu?
Seperti kita ketahui bersama, Prabowo murni terjun ke dunia politik sejak dirinya mendirikan Partai Gerindra pada tahun 2008 lalu. Dengan partai ini pula, putra dari begawan ekonomi Indonesia, Soemitro Djoyohadikoesoemo ini mulai ikut berkontestasi Pilpres.