Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bisakah Jokowi Tiru Langkah Presiden Ghana Soal Covid-19?

29 Maret 2020   20:32 Diperbarui: 30 Maret 2020   13:29 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adapun yang saat ini terjadi adalah lockdown "dipaksakan" oleh beberapa kepala daerah. Tanpa adanya koordinasi dengan pemerintah.

Pemerintah pusat atau Presiden Jokowi hanya baru menghimbau rakyatnya untuk senantiasa meminimalisir interaksi sosial dengan cara menjaga jarak atau social distancing dan belajar, bekerja dan beribadah di rumah atau dikenal dengan istilah work from home.

Namun nyatanya, cara atau lebih tepatnya himbauan Presiden Jokowi ini belum memperlihatkan hasil memuaskan. Jumlah kasus positif akibat terinfeksi virus corona terus meningkat tiap harinya.

Menurut rilis data pemerintah yang disampaikan langsung oleh Juru Bicara khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto, sejak ditemukannya kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020 lalu hingga hari ini Minggu (29/3/20) jumlah kasus positif virus covid-19 di tanai air mencapai 1.285 orang dengan 114 orang diantaranya meninggal dunia dan 64 orang telah dinyatakan sembuh.

Tentu saja dilihat dari jumlah kasus dan angka kematian, kondisi ini sungguh mengkhawatirkan. Parahnya, jumlah kasus ini sipatnya masih sementara. Artinya, tidak menutup kemungkinan tiap harinya akan terus bertambah.

Sekali lagi, ini membuktikan bahwa himbauan pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Jokowi tidak berjalan dengan efektif.

Artinya kalau memang Presiden Jokowi masih ingin memaksakan dengan langkah yang diambilnya ini perlu dipagari dengan regulasi khusus dan ketat agar masyarakat terpaksa taat dengan himbauan social distancing dan work from home.

Meski begitu, jangan lupakan pula konsekwensi logis yang bakal dirasakan masyarakat jika dipaksa menuruti himbauan dimaksud. Yakni, masalah isi perutnya. 

Sebab, jika hal ini tidak dipikirkan, bukan tidak mungkin akan terjadi kericuhan-kericuhan dimana-mana karena banyak warga yang kelaparan.

Tentu saja ini hal yang sangat berat bagi pemerintah dan Presiden Jokowi. Meski begitu, ini semua tentunya menjadi tanggung jawab pemerintah.

Penyebaran virus corona memang harus diputus rantai penyebarannya agar tidak semakin banyak lagi warga yang tertular dan meninggal dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun