Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

WHO Ibaratkan Lawan Covid-19 dengan Taktik Sepak Bola

24 Maret 2020   15:47 Diperbarui: 24 Maret 2020   16:06 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, pergerakan pandemi virus corona COVID-19 saat ini begitu pesat. 

Pernyataan tersebut muncul lantaran jumlah korban jiwa yang diakibatkan oleh virus asal Wuhan, Provinsi Hubei, China ini melonjak hingga melampaui angka 15 ribu orang yang tersebar di berbagai negara. Italia dan China adalah dua negara yang paling berkontribusi paling banyak.

Di samping kedua negara tersebut, ada juga negara Spanyol dan Iran yang angka kematian akibat virus corona mencapai ribuan jiwa. Sementara, di Indonesia sendiri update rilis data pemerintah yang disampaikan Juru Bicara khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto hingga Senin, (23/3) adalah 49 jiwa.

Dengan begitu banyaknya jumlah korban meninggal dunia, membuktikan bahwa pandemi virus covid-19 sangat wajar dan beralasan jika negara-negara yang terdampak mengerahkan segenap kemampuannya guna menangkal dan mencegah penyebaran virus corona lebih masif dan semakin banyak menelan korban jiwa.

Beragam langkah dan kebijakan diterapkan oleh masing-masing negara. Tentu saja hal tersebut disesuaikan dengan dampak yang diterimanya. 

Meski demikian, ada kesamaan pola yang dilakukan, yakni menjaga kontak fisik antara satu warga dengan warga lainnya atau lebih dikenal dengan sebutan social distancing.

Prakteknya di lapangan social distancing ini beragam pula. Ada yang menerapkan lockdown seperti telah dan sedang dilaksanakan di China, Italia, Amerika Serikat, Australia, Selandia baru, Fhilipina, Vietnam dan Malaysia. Tapi ada juga yang hanya menyarankan work from home seperti halnya Indonesia.

Semua langkah atau taktik ini dilaksanakan oleh masing-masing negara semata-mata demi satu tujuan, yaitu memenangi pertarungan atau pertandingan melawan pandemi virus covid-19.

Ya, adanya penyebaran masif pandemi virus corona layaknya sebuah pertarunga. Jika menang kita selamat, namun andai kalah maka nyawalah taruhannya.

Nah, bicara pertarungan lawan virus corona, Direktur Jendral World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom saat bersama dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino membandingkan pertarungan melawan pandemi virus covid-19 dengan sebuah taktik dalam pertandingan sepak bola.

"Kita tidak bisa memenangkan pertandingan sepak bola hanya dengan bertahan saja, tetapi kita harus menyerang juga," kata Tedros. Seperti dikutip dari IDNTimes.

Masih dilansir dari IDNTimes, Tedros menyebut bahwa jarak fisik dapat memungkinkan untuk mengulur waktu dan memperlambat penyebaran. Tapi, upaya tersebut merupakan sebuah tindakan defensif yang tidak akan membantu kita untuk menang dalam melawan virus corona.

"Untuk menang, kita perlu menyerang virus dengan taktik agresif dan bertarget. Kita perlu menguji setiap kasus yang sangat dicurigai, mengisolasi dan merawat setiap kasus yang dikonfirmasi, serta melacak dan mengarantina setiap kontak dekat," ujarnya.

Sepakat dengan apa yang diutarakan Tedros, bahwa kita tidak bisa hanya bertahan untuk bisa memenangi pertaruangan melawan virus corona yang menyerang dari segala lini.

Seperti halnya dalam sepak bola, sekuat apapun pertahanan Catenacio ala Italia ketika harus berhadapan dengan permainan opensif ala Spanyol pada Final Piala Eropa 2012, akhirnya harus kebobolan juga dan kalah.

Artinya dalam hal ini setiap negara terdampak pandemi virus corona khususnya Indonesia harus secepatnya meracik strategi jitu untuk mementahkan serangan wabah virus sambil memikirkan serangan yang mematikan.

Dalam hal ini, tidak bisa mengandalkan masyarakat untuk social distancing sebagai upaya bertahan, tetapi, cari solusi lainnya untuk menyerang. Boleh jadi rapid test adalah salah satu cara untuk menyerang.

Hanya saja pelaksanaannya jangan terlambat, harus dilaksanakan dengan masif pula agar bisa mengbangi bahkan mengalahkan virus corona.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun