Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hasrat El Barca di Balik Tubuh Pemainnya yang Menua

22 Maret 2020   13:53 Diperbarui: 22 Maret 2020   13:51 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

APA yang sahabat jawab saat dihadapkan pada satu pertanyaan tentang nama Klub sepak bola La Liga Spanyol, Barcelona?


PASTINYA akan banyak jawaban yang mengalir pada pikiran sahabat. Ya, karena klub peserta La Liga Spanyol ini memiliki sejarah panjang pada jagat persepakbolaan. Tidak hanya di negaranya, tapi juga di eropa dan dunia.

Dengan rentetan panjang sejarah inilah, maka tidak akan sulit bagi sahabat untuk mengungkapkan satu atau dua kata tentang klus asal Catalan ini. Benar bukan?

Ya, sebut saja tiki taka, juara liga champion lima kali, Johan Cruyf, Ronald Koeman, el clasico, Pep Guardiola dan masih banyak lagi. Tapi, penulis kira sahabat akan sepakat jika saat ini Lionel Messi lah yang sangat identik dengan Barcelona.

Ya, pasalnya nama yang satu ini lebih dari satu dekade telah menjelma jadi sosok yang tidak tergantikan di El Barca (julukan Barcelona).

Betapa tidak, bersama la pulga (julukan Lionel Messi), Barcelona telah meraih puluhan tropy dan gelar prestisius. Mulai dari Piala Copa de Rey, juara kompetisi La Liga, Liga Champion Eropa, Piala Super Eropa, bahkan Piala dunia antar klub.

Bukan menafikan nama-nama lainnya, seperti Andre Iniesta, Xavi Hernandes, Pique, Carlos Puyol, Luis Suarez dan yang lainnya. Namun, patut diakui peranan Messi jauh lebih besar dibanding nama-nama yang disebutkan tadi. 

Bahkan, tidak sedikit pundit bola yang menganggap bahwa setengah kekuatan Barcelona ada pada diri pemain kelahiran Rosario, Argentina ini.

Ya, Barcelona begitu digdaya dan mampu menguasai dunia hampir satu dekade lamanya. Dan, hasrat menguasai seluruh kejuaraan yang ada terus tertanam pada klub asal Catalan tersebut.

Tapi, perlahan namun pasti, dalam beberapa tahun terakhir kedigdayaan itu mulai meluntur seiring dengan bertambahnya usia skuad yang mengisi tim Barcelona, termasuk Lionel Messi.

Ya, saat ini tim asuhan Quique Setien di isi oleh hampir mayoritas di atas 30 tahun. Sebut saja, sang mega bintang hendak memasuki 33 tahun,  Luis Suarez dan Sergio Busquets (32) serta pagar di lini belakang Gerad Pique (33). Mereka berempat, yang boleh dibilang empat pilar Barca selama ini, sudah memasuki usia yang dipandang mendekati pensiun.

Belum lagi nama lainnya, seperti Ivan Racitic, dan Arturo Vidal juga sama-sama berumur 32 tahun dan Jordi Alba yang berusia 31 tahun.

Dengan kondisi seperti ini tidak bisa dipungkiri kekuatan fisik mereka akan sangat jauh berkurang dibanding beberapa tahun lalu, dimana mereka bersama El Barca menjadi tim yang sangat disegani lawan-lawannya.

Kondisi ini sebenarnya bukan tidak disadari, bahkan seperti dilansir Gilabola.com, musim lalu Luis Suarez telah mengingatkan bahwa Barcelona sudah semakin tua dan meminta manajemen serius cari pemain-pemain muda yang akan menggantikan para pemain senior.

Apa yang dikatakan Suarez menjadi kenyataan pada musim ini. Barcelona tampak ngos-ngosan dalam perburuan gelar juara La Liga musim 2019/2020.

Meski hingga pekan ke-27 dan kompetisi dihentikan sementara akibat wabah virus corona, mereka masih menguasi puncak klasemen sementara dengan 58 poin atau hanya unggul tipis dari seteru abadinya, Real Madrid yang baru mengumpulkan 56 poin.

Kendati demikian, pada musim ini Messi dan kawan-kawan juga menelan kekalahan cukup banyak yakni lima kali dan ditahan imbang lawannya empat kali. Ini jelas jarang terjadi, saat usia para pemain pilar yang disebutkan tadi masih usianya masih dibawah 30 tahun.

Akankah Barcelona Tetap Digdaya?

Pertanyaan di atas pantas dialamatkan pada klub Catalan ini. Sebab jika sebagian besar skuadnya yang menjelang usia pensiun tetap dipertahankan, rasanya sulit juga bisa mengulang sukses seperti beberapa tahun lalu. Terlebih sampai detik ini mereka masih kesulitan mencari pengganti pemain andalan saat ini.

Jangankan pengganti Messi, sekedar untuk pengganti Gerard Pique pun mereka masih kesulitan.

Seperti dilansir Gilabola.com, Sejauh ini hanya Clement Lenglet yang bisa mengimbangi Pique di depan penjaga gawang Marc-Andre ter Stegen. 

Sementara Samuel Umtiti yang semula lebih dijagokan malah sekarang dalam tanda tanya besar. Yerry Mina sudah gagal dalam posisi itu, sedangkan pemain muda Jean-Clair Todibo sedang mencari menit bermain di Bundesliga dan mungkin akan selamanya di Liga Jerman jika Schalke 04 mengambil opsi untuk membuatnya permanen.

Di posisi gelandang, mantan pemain Ajax Amsterdam Frenkie de Jong sepertinya akan menjadi penerus alamiah untuk Sergio Busquets, meski pemain Belanda itu kini beroperasi pada posisi yang sedikit lebih ke depan daripada Busquets.

Sedangkan untuk Luis Suares, Blaugrana sudah mendapatkan Antoine Griezmann, meski sebenarnya ia diplot untuk menggantikan Neymar daripada sang bintang Uruguay. 

Sementara itu untuk La Pulga, semua orang meragukan siapa pun akan berhasil mengisi tempatnya yang tak tergantikan sampai hari ini. Neymar mungkin akan ditarik pulang meski peluangnya cuma 50:50.

Nama-nama yang saat ini diplot menggantikan pemain pilar Barcelona tidak dipungkiri memiliki skill cukup sepadan. Namun begitu hingga saat ini seperti Antoine Griezman, Frenkie De Jong, ataupun Clement Lenglet belum mampu memberikan kontribusi signifikan.

Untuk itu, rasanya cukup sulit bagi Barcelona untuk bisa mengembalikan kejayaan seperti masa-masa keemasan dulu, apalagi saat masih dibesut Pep Guardiola dimana mampu meraih enam tropy sekaligus dalam semusim.

Hal ini disebabkan, selain usia pemain pilarnya sudah menua, ketergantungan Barcelona terhadap Messi terlalu kuat. Sementara di sisi lain Messi pun tidak selincah dan sekuat dulu.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun