Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyoal Kebijakan Efek Domino Anies Baswedan

16 Maret 2020   20:12 Diperbarui: 16 Maret 2020   20:18 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi rupanya kenikmatan segala puja dan puji yang didapatkan Anies langsung menguap begitu saja, dan kembali mendapat kritikan.

Rupanya tidak seluruh kebijakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini berakhir dengan cerita manis.

Satu kebijakannya tentang pembatasan operasional transportasi umum guna mencegah penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, China ini dianggap sebagai kebijakan blunder, tidak terencana matang hingga hasilnya amburadul.

Pasalnya, terkait dengan kebijakan Anies yang satu ini, akibatnya terjadi antrean dan penumpukan penumpang dimana-mana.

Dengan demikian, menurut penulis apa yang menjadi kebijakan Anies ini menciptakan efek domino. Di satu sisi kebijakan pembatasan operasisonal transportasi diharapkan agar tidak terjadi penumpukan masa guna membatasi ruang gerak penyebaran virus corona.

Tapi, dampak dari kebijakannya itu justru yang terjadi adalah antrean dan penumpukan calon penumpang. Ini sama saja bohong, kan?

Seperti dilansir CNNIndonesia, peneliti Kebijakan Publik sekaligus dosen Universitas Indonesia, Roy Valiant Salomo menilai kebijakan itu tidak berdasarkan kajian yang tepat atau Evidence Based Policy.

"Kemarin Anies buat kebijakan mengurangi transportasi umum. Hari ini terjadi antrean luar biasa di transportasi publik. Ini meningkatkan risiko penularan. Saya bingung kok pejabat kita buat blunder terus," ujarnya, kepada CNNIndonesia.com, Senin (16/3).

Tidak hanya Roy, masih dilansir CNNIndonesia, Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan kebijakan Anies terhadap pembatasan operasional transportasi tidak didukung dengan sejumlah perusahaan yang tidak menerapkan sistem Working From Home atau kerja dari rumah.

Untuk itu, Trubus meminta kepada Anies agar dalam waktu dekat mengumpulkan para pengusaha untuk membicarakan solusi guna menghadapi situasi yang sedang melanda masyarakat ibu kota.

"Apakah itu melalui asosiasi pengusaha Apindo atau asosiasi lain untuk dikumpulkan dan diberikan pemahaman bahwa karena kondisi Jakarta penyebaran Covid cukup tinggi, maka diminta untuk membatasi; mengurangi (gerak)," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun