Ace menilai kebijakan menyerahkan status darurat bencana kepada daerah adalah langkah yang tepat. Dasarnnya, karena setiap daerah dinilai berbeda tingkat persebaran Coronanya.
Adanya beda pendapat atau pandangan kedua politisi nasional ini dalam menanggapi kebijakan Presiden Jokowi, sebenarnya hal yang sangat lumrah.
Pasalnya sebagaimana diketahui, Mardani Ali Sera adalah politisi PKS yang merupakan partai oposisi pemerintah. Di lain pihak adalah Ace adalah politisi Partai Golkar, sebagai partai koalisi pemerintah.
Tapi bukan itu esensinya. Bukan siapa salah dan benar diantara kedua politisi ini. Karena tentunya apa yang mereka utarakan berdasarkan data, fakta dan tentunya memiliki pembenarannya sendiri.
Kedua politisi ini seolah menjadikan wabah virus corona dan segala kebijakan Presiden Jokowi sebagai panggung politiknya untuk meraih simpati publik dan mempertegas eksistensi diri atau partainya masing-masing.
Padahal dalam situasi genting seperti ini bukanlah debat kusir yang masyarakat inginkan.Â
Maaf, terpaksa penulis menyebutnya debat kusir. Karena sejujurnya apa yang para politisi ini ungkapkan tidak akan berdampak apa-apa bagi masyarakat.
Saat ini masyarakat tidak butuh perbedaan pendapat atau saling salah menyalahkan. Tapi, yang dibutuhkan adalah kepastian tentang sikap para pemangku kebijakan, termasuk di dalamnya adalah para politisi nasional, dalam rangka "menghanguskan" virus corona di tanah air. Dengan demikian, masyarakat tidak dikejar-kejar rasa takut dan khawatir berkepanjangan.
Menurut hemat penulis, penyebaran virus covid-19 di tanah air yang cenderung terus meningkat jumlah kasusnya merupakan bencana kita semua penduduk negeri. Bukannya bencana bagi pemerintah, partai A, partai B atau Parta C.
Mengingat hal ini, harapan penulis dalam menghadapi bencana virus corona, lebih baik lupakan atau kesampingkan dulu perbedaan paham politik.
Para politisi baik yang pro atau kontra lebih baik bersama-sama pemerintah duduk bersama mencari solusi terbaik untuk secepatnya keluar dari "kepungan" virus yang telah menelan ribuan korban jiwa ini.