Pada kesempatan itu, Adian pun mengatakan, peran partai politik sangat penting menentukan seseorang dapat maju sebagai kandidat presiden atau kandidat wakil presiden.
"Karena partai merupakan bagian dari kekuatan, mesin yang sudah siap. Makanya, mereka yang memiliki partai yang kuat dan solid, saya kira lebih punya peluang. Kan mau maju, mesin pendorongnya yang dalam hal ini partainya kuat enggak," ucapnya.
Kali ini penulis harus sepakat dengan apa yang diucapkan Adian, bahwa untuk bisa mencalonkan diri pada Pilpres harus memiliki kendaraan partai politik.Â
Itu saja tidak cukup, karena partai yang berhak mencalonkan usungannya dibentengi dengan sejumlah persyaratan perolehan suara minimal seperti yang tertulis pada pasal 222.
Dalam hal ini Anies memang diakui masih belum jelas kader partai mana-mananya. Namun, hal itu bukan berarti peluang dia untuk mencalonkan diri tertutup. Bisa saja ada partai atau gabungan partai (koalisi) yang merangkulnya lalu mencalonkan dirinya.
Penulis lihat, ada sejumlah partai yang cukup kuat tapi mereka tidak memiliki figur kuat untuk dicalonkan, sebut saja Nasdem atau PKS misalnya.
Betul, Nasdem memiliki Surya Paloh. Tapi kelihatannya sosok yang satu ini setidaknya hingga hari ini belum pernah masuk dalam radar atau bursa pencalonan.
Nah, bisa saja kedua partai ini berkoalisi, lalu mengusung Anies Baswedan untuk maju pada Pilpres mendatang.
Politik itu cair dan dinamis. Jadi segala kemungkinan terbuka peluangnya untuk bisa terjadi. Terimakasih
Salam