Pada kesempatan yang sama, dengan khusus, Adian Napitupulu juga menyampaikan harapan pada Prabowo terkait Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
"Satu kata untuk Prabowo, istirahatlah. Prabowo memang punya peluang, punya pendukung, tetapi masa iya berkali-kali maju enggak memberi kesempatan pada yang lain," pungkas Adian.
Menurut hemat penulis, apa yang diungkapkan Adian terhadap Prabowo Subianto ada benarnya, bahwa Prabowo sudah tidak muda lagi dan selalu kalah setiap kali nyapres.
Tapi jujur, penulis menangkap pernyataan Adian itu bukan semata-mata karena Prabowo sudah tidak muda lagi atau selalu kalah dalam nyapres. Tapi, apa yang diungkapkan Adian ini hanya semata-mata alasan politik.
Tidak bisa dipungkiri, dalam dua kali ikut kontestasi Pilpres (2014 dan 2019), Prabowo Subianto selalu kalah oleh lawannya.Â
Namun jangan salah, calon yang dihadapi dalam dua kali pencalonannya tersebut adalah figur yang sudah sangat mengakar di mata masyarakat, yakni Joko Widodo (Jokowi).
Tengok saja, saat berhadapan pertama kali pada tahun 2014, nama Jokowi saat itu tengah dalam popularitas dan elektabilitas yang sangat tinggi.
Sikap sederhananya dalam memimpin Kota Solo, lalu naik pangkat jadi Gubernur DKI Jakarta, membuat Jokowi di harapkan masyarakat tanah air sebagai pemimpin yang benar-benar menjelma sebagai presiden yang pro rakyat. Prabowo pun harus mengakui kekalahannya.