Benar, kekuatan dan kemuliaan doa sudah tidak akan bisa diragukan lagi bagi mereka yang beriman pada sang Maha Kuasa.
Cuma masalahnya, apa yang diucapkan Terawan ini terkesan asal ceplos. Sama sekali tidak memperlihatkan omongan seorang dokter sekaligus Menkes. Pernyataannya sama sekali tidak akademis dan sangat jauh dari alasan dunia medis.
Bahkan, sejumlah pihak menilai, pernyataan Terawan ini hanya omongan kosong dan kelakar semata. Meski memang pada saat itu, setidaknya menurut versi pemerintah, Indonesia masih negatif dari penyebaran wabah virus corona.
Indonesia Tidak Kebal Virus Corona
Indonesia kebal dari virus corona? Nyatanya, terbukti tidak sama sekali. Hal ini pula sekaligus membuktikan pernyataan Terawan yang asal ceplos.
Ya, Indonesia yang digadang-gadang kebal terhadap penyebaran wabah virus corona terbantahkan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan, bahwa ada dua WNI yang terkomfirmasi positif terinfeksi virus terebut, Pada Senin (2/3/2020).
Belakangan diketahui, bahwa WNI tersebut kedua-duanya perempuan berusia 61 dan 31 tahun, warga asal Kota Depok, Jawa Barat.
Tidak cukup di situ, selang empat hari kemudian, Jumat (6/3), Juru Bicara Pemerintah Khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyatakan ada dua orang baru yang positif mengidap virus corona (Covid-19). Dengan begitu jumlah total jadi ada 4 orang di Indonesia yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona oleh pemerintah (CNN Indonesia).
Parahnya, Kemarin, Minggu (8/3), lagi, pemerintah melalui juru bicaranya, Acmad Yurianto, mengumumkan dua WNI lainnya yang terinfeksi virus corona. Jadi jumlah total WNI yang sudah positif terinfeksi virus ini mencapai enam orang. (CNN Indonesia).
Melihat dari fakta-fakta ini, jelas membuktikan bahwa sebenarnya WNI sama sekali tidak kebal terhadap penularan virus yang korbannya telah mencapai ribuan tersebut.
Pertanyaannya, apa yang mendasari Terawan bahwa Indonesia negatif virus corona dan kebal terhadap penyebarannya?
Bisa jadi gaya komunikasi Terawan ini bermaksud baik, untuk menjaga jangan sampai masyarakat di tanah air merasa khawatir dengan isu yang menghebohkan tersebut, sehingga tidak banyak mengganggu aktifitas di berbagai aspek.