Itulah argumentasi dari pihak mujahid 212 yang sejak awal Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang naik pangkat jadi presiden dan terutama sejak adanya kasus penistaan agama selalu menjadi "kerikil tajam" dalam perjalanan karir Ahok
Kendati demikian tak kurang juga pihak yang mendukung Ahok untuk jadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru. Salah satunya datang dari Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri.
Dilansir Katadata.co.id, Faisal mendukung langkah Presiden Jokowi menunjuk Ahok menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Baru. Pasalnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dinilai telah terbukti memimpin ibu kota Jakarta.
"Saya dukung 110%. Dia (Ahok) telah terbukti untuk mengawal Jakarta jauh lebih baik, ya intinya dia sudah teruji," kata Faisal saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (6/3).
Dikatakan Faisal, moralitas Ahok sebagai salah satu pejabat negara cukup baik. Bahkan, Faisal yakin Ahok akan rela melepaskan jabatannya saat ini sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Persero jika terpilih sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Baru.
"Itu sudah pasti dilepas, otomatis akan dia lepas. Soalnya Ahok moralitasnya bisa teruji," kata Faisal
Demikian pro kontra terkait Ahok. Ada yang terang-terangan menolak mantan Bupati Belitung Timur tersebut.Â
Namun, ada pula yang secara yakin menilai Ahok bakal mampu menjalankan jabatan barunya jika dipilih oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru.
Selain dua pihak atau kutub yang jelas bersebrangan cara pandangnya dalam menilai Ahok. Tidak menutup kemungkinan ada juga pihak lain yang "mendukung" Ahok jadi pimpinan Ibu Kota Baru.
Namun kali ini yang "mendukung" Ahok jadi pimpinan ibu kota baru bukan berdasarkan penilaian obyektif, melainkan atas dasar kepentingan pribadi.
Siapa mereka? Siapa lagi kalau bukan mafia migas.