Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Saat "Banjir" Virus Corona Mampu Tenggelamkan Anies Baswedan

3 Maret 2020   22:03 Diperbarui: 3 Maret 2020   22:23 2127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Coronavirus : Nature, Anies Baswedan : Tirto.id


DALAM dua hari terakhir, masyarakat tanah air maupun warganet hanyut dengan berita-berita yang menghiasi media massa, baik online, cetak maupun televisi.

Betapa tidak, dalam rentang waktu dua hari ini, Senin (2/3/2020) dan Selasa (3/3/2020), publik cukup shock atau dikejutkan dengan dua informasi yang saling berkaitan.

Pertama, tentu saja informasi terkait pengumuman resmi dari pemerintah yang disampaikan langsung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) bahwa di tanah air akhirnya ada dua warga negara Indonesia yang terkomfirmasi positif terinfeksi virus corona covid-19.

Dua warga negara tersebut semuanya adalah warga Kota Depok, Jawa Barat. Diduga dua wanita asal Depok yang masing-masing berusia 61 dan 31 tahun ini tertular oleh salah seorang warga negara Jepang yang tinggal di Malaysia, saat yang bersangkutan berkunjung ke rumah dua orang tersebut di Kota Depok. (Kompas.com).

Kedua, tentu saja berita meninggalnya pria asal Bekasi yang berinisial D(50). Wafatnya D, karena positif terinfeksi virus corona. Pria yang bekerja di perusahaan BUMN ini meninggal dunia waktu berkunjung ke rumah saudaranya di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (3/3/2020) pukul 04.00 WIB. (Detikcom).

Diakui ataupun tidak, kedua informasi ini cukup mampu "menghipnotis" masyarakat tanah air.

Pasalnya, meski isu mewabahnya virus corona covid-19 sudah ramai menjadi bahan perbincangan publik di dunia dan tanah air, terutama para stakeholder terkait. Tetap saja dengan adanya kedua informasi di atas sangat membuat kaget publik.

Betapa tidak, pengumuman Presiden Jokowi tentang ada dua warga Indonesia positif terinfeksi virus corona adalah yang perdana. Sedangkan negara-negara lain sudah lebih dulu mengkomfirmasi positif adanya virus tersebut.

Kekagetan ini semakin menjadi, tak kala keesokan harinya atau hari ini, Selasa (3/3/2020), para pewarta dari beragam media massa hampir serempak memberitakan ada warga negara Indonesia yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona.

Masalahnya, yang meninggal ini bukan dua orang yang diumumkan kemarin oleh Presiden Jokowi. Melainkan warga negara Indonesia lainnya.

Ini berarti, tidak menutup kemungkinan bahwa sebenarnya di luaran sana masih ada suspect-suspect lain. Walau sejujurnya, penulis sangat tidak berharap itu terjadi.

Anies Baswesan "Tenggelam"

Sebelum adanya pengumuman pemerintah Indonesia tentang ada warga negaranya yang terkomfirmasi positif terinfeksi virus corona, kemarin, Senin (2/3/2020) disambung dengan adanya korban jiwa yang disebabkan oleh virus yang sama, hari ini Selasa (3/3/2020), nama Gubernur Jakarta, Anies Baswedan terus-terusan menjadi sorotan publik, warganet dan sudah barang tentu media massa

Sorotan tajam yang mengarah terhadap mantan Rektor Universitas Paramadina ini tidak lain gara-gara banjir yang terus-terusan mengepung Jakarta dalam waktu berdekatan.

Kritik dan pernyataan-pernyataan negatif tentang Anies  datang dari berbagai arah, termasuk dari masyarakat dan warganet seolah air bah yang terus meluncur deras terhadap dirinya. Karena dianggap tidak mampu mengatasi banjir di Jakarta.

Parahnya, wilayah-wilayah di DKI Jakarta yang sebelumnya tidak pernah terdampak, pada banjir yang datang pada akhir bulan Februari lalu justru malah tak luput dari kepungan banjir.

Sontak, sejumlah pihak termasuk warganet menuding bahwa konsep naturalisai ala Anies hanya sebatas wacana. Banjir tetap terjadi bahkan lebih parah.

Tapi, di saat nyinyiran, perundungan (bullying), cercaan terhadap Anies lagi panas-panasnya, tiba-tiba saja mendadak sirna.

Nama Anies Baswedan seolah hilang ditenggelamakan oleh "banjir" isu mewabahnya virus corona covid-19 yang sudah tiba di tanah air.

Lalu, apa untungnya buat Anies Baswedan?

Menurut hemat penulis, dalam hal ini jelas Anies Baswedan sangat diuntungkan. Kenapa?

Ya, setidaknya mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia era Presiden Jokowi jilid pertama ini bisa sedikit bernafas lega.

Anies tentunya bisa lebih fokus mengatasi dan menangani para korban banjir sambil bisa jadi memikirkan langkah selanjutnya dalam hal antisipasi banjir susulan, tanpa harus direcoki dengan berbagai pemberitaan atau perbincangan warganet yang lebih cenderung negatif.

Namun begitu, penulis berharap Anies tidak mengambil keuntungan sendiri dalam hal ini. 

Maksudnya, meski sorotan tajam terhadap dirinya terkait banjir sedikit mereda untuk sementara waktu. Bukan berarti dia bisa berleha-leha. 

Justru sebaliknya, Anies harus bisa memanfaatkan momen ini untuk lebih berpikir keras. Karena selain masalah banjir, Anies juga dihadapkan pada ancaman mewabahnya virus corona covid-19 yang tidak menutup kemungkinan akan terjadi di wilayah kerjanya.

Satu lagi, jangan hanya gara-gara sementara waktu ini nama Anies Baswedan seolah hanyut bersama "banjir" isu mewabahnya virus corona di tanah air, ikut pula menenggelamkan pikiran-pikiran Anies terkait penanganan masalah banjir di Jakarta. Terimakasih

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun