Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Masih Ingat Penebangan Pohon di Monas? Kini Misteri Keberadaan Sisa Kayunya Mulai Terungkap

1 Maret 2020   19:17 Diperbarui: 1 Maret 2020   19:54 1540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DALAM rangka revitalisasi Monumen nasional (Monas) yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta beberapa waktu lalu sempat menjadi viral di media sosial dan menuai kritik banyak pihak.

Tidak ada yang salah dengan revitalisasi Monasnya, karena mungkin monumen bersejarah itu membutuhkan suasana anyar dan fresh. 

Tapi, yang jadi masalah waktu itu adalah adanya penebangan terhadap ratusan pohon yang ada di sekitar monumen tersebut.

Ya, gara-gara adanya penebangan terhadap ratusan pohon ini, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab, kembali menjadi bulana-bulanan warganet dan sejumlah publik.

Anies dan Pemprov DKI Jakarta dianggap telah melakukan pengrusakan lingkungan dan bertolak belakang dengan konsep penanggulangan banjir yang selama ini diagung-agungkan Anies Baswedan, yakni Program Naturalisasi.

Sebagaimana diketahui, konsep naturalisasi adalah sebuah konsep memasukan air ke dalam tanah melalui mekanisme resapan. 

Namun, dengan adanya penebangan ratusan pohon di sekitar Monas, otomatis akan sangat mengurangi wadah resapan sumber daya air itu sendiri.

Tapi, sebagaimana judul artikel yang penulis tulis di atas, tentu saja bukan untuk membahas banjir dan segala konsep naturalisasi. Tapi tentang sisa tebangan pohon yang raib entah kemana dan terus jadi misteri.

Memang sejak terjadi penebangan pohon di sekitar Monas yang jumlahnya mencapai 190-an, sisa tebangannya raib dan tidak jelas berada dimana.

Bahkan anak buah Anies Basewedan pun berkelit dan saling lempar soal keberadaan kayu pohon sisa tebangan dimaksud.

"Pohonnya dibawa ke Gudang Sudin Kehutanan. Informasinya di Pulogadung, di Monas hanya ada ditinggal 7 potong pohon dengan panjang satu meter," kata Kepala Seksi Pelayanan UPK Monas, Irfal, saat dihubungi, Rabu (5/2). Dilansir dari CNN Indonesia.

Masih dilansir CNN Indonesia, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Suzi Marsitawati justru membantah pohon sisa penebangan dibawa ke gudang miliknya. Ia mengatakan bahwa pelaksana berada di bawah naungan UPT Monas.

Kembali Kepala UPT Kawasan Monas, Muh Isa Sanuri juga mengaku tidak mengetahui keberadaan sisa penebangan pohon tersebut.

Dengan kondisi saling lempar seperti itu wajar jika akhirnya keberadaan pohon-pohon sisa tebangan itu selama beberapa lamanya terus menjadi misteri keberadaannya. Sampai akhirnya misteri itu mulai sedikit terungkap keberadaannya.

Dilansir detik.com, tumpukan gelondongan pohon itu berada di sebelah kanan pintu masuk Monas dari arah sisi yang lebih dekat ke Istana Merdeka. Tepatnya di seberang kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Kasi Pelayanan UPK Monas Irfal Guci mengatakan tumpukan pohon itu berjumlah lebih dari 40 potongan.

"Sekitar 40-an, 42, 46 ya sekitar itulah. Itu belum dikasih surat terima ke kami jadi kami nggak tahu jenis (pohon)-nya apa. Pokoknya numpuk aja di situ," kata Irfal saat dihubungi, Minggu (1/3/2020).

Irfal mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima surat terima berita acara mengenai hasil dari pemotongan pohon-pohon tersebut. Nantinya jika surat sudah diterima, akan dilaporkan ke Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah (PPAD) untuk kemudian ditentukan nasib dari gelondongan pohon tersebut.

Namun yang menjadi janggal adalah jumlah gelondongan kayu dari sisa penebangan pohon tersebut hanya sekitar 40-an. 

Padahal sebagaimana ramai diberitakan di berbagai media massa sebelumnya, bahwa jumlah pohon yang ditebangi sekitar monas tersebut jumlahnya mencapai 190 pohon.

Artinya masih ada sekitar 140 hingga 150-an gelondongan kayu sisa tebangan yang masih belum diketahui keberadaannya atau masih misteri.

Satu lagi yang menjadi janggal, kenapa gelondongan kayu yang jumlahnya sekitar 40-an tersebut berada di sekitar Kantor UPK Monas. 

Padahal sebelumnya seperti diberitakan CNN Indonesia, Kepala Seksi Pelayanan UPK Monas, Irfal Guci tidak mengetahui keberadaan sisa kayu penebangan pohon tersebut. Tentunya ini juga menjadi tanda tanya dan misteri.

Kemana sisa kayu hasil penebangan pohon yang jumlahnya masih ratusan dan kenapa tiba-tiba 40-an gelondongan kayu yang ditemukan tersebut berada di kantor UPK Monas yang sebelumnya tidak diakui keberadaannya? 

Tentu saja menarik kita tunggu informasi selanjutnya. Terimakasih

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun