Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Awas Hoaks Hadir di Tengah Wabah Virus Corona, Paus Fransiskus Jadi Korbannya!

1 Maret 2020   14:44 Diperbarui: 1 Maret 2020   15:01 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Paus Fransiskus melewatkan misa yang direncanakan dengan pendeta di Roma kemarin setelah menunjukkan gejala mirip virus Corona," tulis mcmnt.com, Minggu (1/3/2020). Dilansir dari JatimTimes.com.

Dengan adanya tulisan dari mcmnt.com, tanpa lebih dulu dicek kebenarannya, berbagai media malah mengutipnya dan menyebutkan bahwa Paus dan dua pembantunya kini telah dikatantina dan tengah dalam perawatan medis di dekat Santa Marta, Hotel Vatikan.

Masih dalam tulisan laman mcmnt.com, terjangkitnya Paus oleh virus corona disebabkan kesekatannya dengan para pengidap.

"Saya ingin, sekali lagi, untuk menyatakan kedekatan saya dengan mereka yang sakit dengan virus Corona dan kepada petugas kesehatan yang merawat mereka," ucap Paus yang tertulis dalam laman mcmnt.com dengan judul, "Vatikan Mengkonfirmasi Paus Francis dan dua Pembantunya dinyatakan positif mengidap coronavirus."

Padahal seperti diakui pendiri True or False, Cindy Otis, berita yang ditulis dan disebar MCM news adalah hoax. True or False sendiri adalah sebuah lembaga atau media yang kerap dipakai oleh CIA untuk menganalisa berbagai berita palsu.

"Ada berita palsu yang beredar dari sebuah situs web bernama "MCM News" yang mengklaim bahwa Paus memiliki #coronavirus. Domain ini didaftarkan pada tahun 2016 oleh penghuni liar domain di Tiongkok. Registrasi diubah tiga hari yang lalu pada 26 Februari," tulisnya di Twitter, Sabtu, 29 Februari 2020, kemarin.

"Mereka hanya menyegarkan beranda," tulisnya.

Indikasi lain bahwa tulisan itu hoax menurut Otis adalah tisak adanya "about us" atau "tentang kami" yang menjelaskan siapa yang menjalankan situs dan juga tidak ada penulis yang terdaftar dalam artikel. Selanjutnya, juga tidak ada outlet media yang sah yang melaporkan klaim.

Menurut hemat penulis dengan adanya berita bohong atau hoax ini, terutama menyangkut seseorang yang sangat berpengaruh seperti Paus Fransiskus, pastinya akan sangat merugikan banyak pihak. Terutama para pengikutnya yang hampir tersebar di seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun