Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sukses Class of 1992 Lahir dari "Rahim" Kepercayaan Ferguson

21 Januari 2020   22:04 Diperbarui: 21 Januari 2020   22:12 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SAMPAI pekan ke-23 English Premiere League atau Liga Primer Inggris, klub Sepak bola asal kota Manchester yang dijuluki setan merah, Manchester United masih belum mampu membuktikan performanya sesuai julukannya, yang begitu menyeramkan.

Anak asuh pelatih asal Norwegia, Ole Gunnar Solkjaer masih tertahan di peringkat 5 klasemen sementara dengan 34 poin dari hasil 9 kali menang dang masing-masing imbang dan menelan kekalahan tujuh kali.

Jelas posisi ini bukanlah hasil yang menggembirakan bagi tim sekelas Manchester United, yang pernah begitu perkasa dan digdaya menguasi ranah sepak bola di Negeri Ratu Elizabeth tersebut.

Ya, publik sepak bola dunia pastinya masih ingat betul bagaimana Setan merah begitu sangat disegani lawan-lawannya, baik di tanah inggris maupun eropa saat masih dilatih oleh Sir Alex Fergusoan.

Selama 27 tahun menangani Manchester United, pria kelahiran Skotlandia ini sukses mempersembahkan begitu banyak gelar. Diantaranya, 13 tropy Liga Primer, lima tropy Piala FA dan dua tropy Liga Champion Eropa.

Selain itu, Ferguson juga mencatatkan sejumlah rekor, salah satunya adalah satu-satunya pelatih yang mampu membawa timnya, Manchester United selalu mengahiri musim kompetisi di posisi tiga besar selama 20 tahun berturut-turut. Terhitung sejak musim 1991/992 hingga 2011/2012.

Tentu saja sebuah capaian yang sensasional dan sangat sulit bisa dipecahkan oleh pelatih manapun yang ada di belahan dunia ini.

Kendati masyarakat sepak bola dunia mengakui bahwa Alex Ferguson adalah salah seorang pelatih jempolan. Namun, kiranya hal ini berbanding lurus dengan pemain-pemain yang diasuhnya.

Karena, penulis yakin, sehebat apapun pelatihnya jika tidak ditunjang dengan kemampuan para pemainnya, rasanya sangat sulit juga membuahkan hasil maksimal.

Dalam hal ini, Fergie, nama kecil dari Sir Alex Ferguson sangat beruntung pernah memiliki "segerombolan" pemain bertalenta hebat luar biasa dalam diri para pemain muda hasil didikan akademi sepak bola Manchester United sendiri. Para pemain muda ini lah yang kemudian terkenal dengan sebutan class of ' 92.

Sebutan atau julukan yang melegenda hingga saat ini tersebut,  merujuk pada para pemain muda akademi setan merah yang sukses meraih gelar juara FA Youth Cup. Kalau boleh dirata-ratakan, usia para pemain muda tersebut adalah menginjak usia 18 tahun.

Berkat kesuksesan itu pula, akhirnya sebagai pelatih kepala Manchester United, Alex Ferguson  dengan keyakinan dan kepercayaannya merekomendasikan beberapa pemain muda tersebut masuk ke tim inti, untuk seterusnya bertanding di level senior.

Adapun, para pemain yang orbitkan Alex Ferguson ke tim senior setan merah tersebut adalah David Backham, Ryan Giggs, Paul Scholes, Nevile bersaudara, Garry dan Philip dan Nicky Butt.

Benar saja, keyakinan Alex Ferguson terhadap pemain mudanya ini berbuah manis. Meski, memang awal-awalnya sempat menuai kritik sebab tidak mampu mempertahankan gelar Liga Primer.

Sebelum memulai kampanye musim 1995/96, Fergie menjual beberapa pemain senior, seperti Paul Ince, Mark Hughes, dan Andrei Kanchelskis dan menggantikannya dengan David Beckham cs, yang kala itu usianya sudah beranjak 20 tahunan.

Segala kritikan dari berbagai pihak dia patahkan dengan hasil-hasil positip di lapangan. Nyaris semua penggawa dari class of '92 memberikan kontribusi mereka pada keberhasilan di musim 1995/96 tersebut.

Duo Neville menjelma sebagai bek sayap berkualitas, Paul Scholes menjadi gelandang serang yang sangat aktif dan produktif. Tak ketinggalan pula Nicky Butt begitu kreatid di sektor tengah lapangan.

Sedangkan untuk sektor saya dipercayakan pada Ryan Giggs untuk menyisir sisi kiri lapangan dan David Beckham bagian sektor kanan.

Bahkan, satu catatan untuk Beckham. Pemain ini menjadi andalan Manchester United dalam memberikan umpan silang akurat dan bola mati. Akrasi tendangan bebasnya kerap kali membuat penjaga gawang tim lawan dibuat tidak berdaya.

Kesuksesan dari class of ' 92 terus memenuhi rak Manchester United dengan tropy-tropy prestisius. Namun, dari sekian banyak tropy, tentu saja prestasi yang paling bersejarah bagi class of '92 terjadi pada musim 1998/99.

Pada saat itu, mereka sukses membawa Manchester United menyabet treble winner sekaligus menjadikan tim Inggris pertama yang mampu meraihnya. Yaitu, Piala Liga Inggris, Piala FA dan Liga Champion Eropa.

Wassallam

Referensi : sumber 1, sumber 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun