Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Untuk PSSI, Berkacalah Pada Jurgen Klopp!

3 Januari 2020   21:33 Diperbarui: 3 Januari 2020   21:43 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PADA penghujung tahun 2019, Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi memperkenalkan pelatih anyar untuk menangani timnas Indonesia, Shin Tae-Yong.

Sesuai dengan kesepakatan kontrak, rencananya pelatih berkewarganegaraan Kores Selatan ini akan dikontrak selama empat tahun kedepan.

Dalam rentang waktu tersebut, Tae Yong ditugaskan PSSI untuk menangani tiga timnas. Pertama, tentu saja timnas sepak bola senior, kedua timnas U-23 dan yang ketiga adalah timnas U-20.

Dari ketiga timnas ini, agenda Tae Yong paling dekat adalah memperbaiki performa timnas senior yang tengah terseok-seok pada babak kualaifikasi Piala Dunia 2022, Grup G bersama Thailand, Malaysia, Vietnam dan Uni Emirat Arab.

Tentu saja, Tae Yong dipastikan tidak akan mampu lagi membawa timnas senior lolos dari kualifikasi Grup G, mengingat peluangnya sudah tertutup rapat.

Tapi, setidaknya, pelatih yang pernah menukangi Timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018 Rusia ini mampu meningkatkan kualitas permainan tim agar tidak menjadi lumbung gol lawan dan mendapatkan poin. 

Pasalnya, setelah lima laga yang telah dimainkan, tak satupun poin diperoleh dan terdampar di dasar klasemen.

Lalu, berikutnya, Tae Yong diharapkan mampu membawa Timnas U-20 berbuat banyak dan melangkah jauh pada Piala Dunia 2021, yang kebetulan Indonesia adalah sebagai tuan rumahnya.

Tentu saja, bukan perkara mudah bagi Tae Yong mengemban tugas ini. Meski, diyakini PSSI dan publik sepak bola tanah air berharap, Shin Tae Yong mampu menjalankan amanahnya dengan baik.

Kendati begitu, PSSI dan masyarakat sepak bola nasional harus paham, bahwa Shin Tae Yong bukanlah Raja Midas, yang dalam sekali sentuhan tangannya mampu menghasilkan emas. Atau, Sangkuriang dalam cerita rakyat Pasundan, yang mampu membangun bendungan kurang dari satu hari.

Shin Tae Yong adalah manusia biasa, yang tentunya membutuhkan proses dan kerja keras agar mampu membawa timnas sepak bola lebih baik lagi. Karenanya, penulis berharap, PSSI bisa lebih bersabar dan membiarkan Shin Tae Yong melaksanakan program kerjanya. 

Jangan gampang menjastifikasi jika dalam perjalanan awalnya tidak memperoleh hasil yang diharapkan.

Ada baiknya, PSSI bisa berkaca pada sosok Jurgen Klopp. Pecinta sepak bola dunia tentunya tau kafasitas Jurgen Klopp sebagai salah satu pelatih terbaik dunia.

Meski begitu, ketika manajemen Liverpool mengontraknya pada tahun 2015 lalu, pelatih asal Jerman itu tidak serta merta menghasilkan gelar bagi si merah (julukan Liverpool).

Dengan skuad yang kala itu masih dalam pembentukan, Klopp hanya mampu membawa si merah pada posisi delapan klasemen akhir musim 2015/2016. Kendati begitu, manajemen tidak ragu untuk memperpanjang kontraknya hingga tahun 2022.

Keputusan manajemen terbukti tepat, pada musim berikutnya 2016/2017, Klopp berhasil membawa si merah pada posisi empat besar klasemen dan lolos ke Liga Champion.

Pada musim-musim berikutnya, Klopp menyulap si merah menjadi sebuah tim yang disegani, terutama setelah kedatangan Mohamad Salah dan Virgil Van Dijk. Puncaknya pada musim 2018/2019, Liverpool dibawanya menjadi juara Liga Champion.  

Sedangkan untuk musim 2019/2020 ini laju si merah makin susah dibendung. Di kompetisi Liga Primer Inggris, Mohamad Salah dan Kawan-kawan berlari sendirian di puncak klasemen sementara dengan 58 poin dari 20 laga. Unggul 13 poin dari peringkat kedua, Lechester City. 

Keunggulan 13 poin ini kemungkinan akan semakin bertambah, karena si merah masih memiliki satu simpanan pertandingan.

Sedangkan di Liga Champion, Klopp juga mampu memastikan satu tiket di babak 16 besar.

Berkaca dari perjalanan Jurgen Klopp dengan Liverpool, membuktikan bahwa untuk mencapai suatu kesuksesan tidak bisa didapatkan secara instan. Tapi, dibutuhkan kepercayaan, kerja keras, kesabaran dan dukungan semua pihak.

Begitupun untuk PSSI, berilah Shin Tae Yong ruang untuk mencurahkan segenap kemampuannya dalam meracik sebuah tim menjadi lebih baik.

Dukung dia sepenuhnya, jangan intervensi hanya demi kepentingan segelintir orang di tubuh PSSI. Kalaupun ada kepentingan, harusnya satu, yaitu kemajuan sepak bola nasional.

Sementara untuk masyarakat sepak bola nasional, ayo kita dukung sama-sama Shin Tae Yong agar bisa memoles wajah Timnas sepak bola Indonesia lebih baik lagi.

Wassallam

Referensi : di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun