Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jakarta Dikepung Banjir, Ah Udah Biasa!

1 Januari 2020   19:05 Diperbarui: 1 Januari 2020   19:42 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luapan banjir di Pool Bus Sekolah, Hek, Jalan Raya Pondok Gede, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 1 Januari 2020.(CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Kembali pada bencana banjir yang sedang terjadi sekarang di DKI Jakarta. Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), penyebab terjadinya banjir yang hampir mengepung ibu kota adalah curah hujan yang sangat tinggi. Bahkan, yang terekstrem dibandingkan sejak 1996 silam.

"Kota Jakarta sudah sering dilanda banjir besar," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB Agus Wibowo dalam keterangan pers.

lanjut Agus, Dari catatan BNPB berdasarkan informasi dari BMKG, sejak 1996 curah hujan yang melanda Jakarta pada awal tahun ini adalah yang terbesar.

"Data dari beberapa titik pengukuran adalah sebagai berikut: TNI AU Halim 377 mm, Taman Mini 335 mm, Jatiasih 259 mm," kata Agus.

Sementara itu, data curah hujan ekstrem yang membuat banjir besar di Jakarta dan sekitarnya pada 1996 adalah 216 mm/hari, 2002: 168 mm/hari, 2007: 340mm/hari, 2008: 250mm/hari. Kemudian 2013: 100mm/hari, 2015: 277mm/hari, 2016: 100 - 150 mm/hari.

"Hujan tahun baru kali ini sangat ekstrem dan melanda sebagian besar Jawa bagian Barat-Utara sehingga menyebabkan banjir besar yg merata di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung Barat, bahkan Cikampek dan Cipali. Hujan kali ini bukan hujan biasa," tutur Agus.

Menurut Agus, sebenarnya curah hujan yang tinggi ini sebetulnya sudah diprediksi dan diperingatkan BMKG. Selain itu, BMKG memprediksi masih ada kemungkinan terjadi hujan pada hari ini. Walhasil, kata dia, masih mungkin terjadi banjir lagi.

"BNPB mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah yang potensi banjirnya akan meninggkat agar evakuasi ke tempat aman terlebih dahulu.

Selain itu, curah hujan yang tinggi dari hulu hingga hilir, tinggi permukaan air laut pun memengaruhi banjir yang terjadi pada hari ini.

"Tinggi permukaan air laut 184 centimeter padahal normalnya berada di bawah 100 centimeter sehingga air yang ada di darat tak bisa mengalir ke laut," ujar Kepala BNPB Doni Monardo dalam jumpa pers di kawasan Monas, Jakarta Pusat, petang ini.

Banjir di Jakarta dan sekitarnya terjadi akibat luapan air setelah hujan tanpa henti terjadi sejak Selasa petang pada 31 Desember 2019. Luapan air kemudian melanda sejumlah titik di Jakarta dan sekitarnya pada awal 2020 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun