Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ini Dia Aksi Nyata Fraksi PSI Jakarta, yang Lain Kapan Nyusul?

23 Desember 2019   20:25 Diperbarui: 23 Desember 2019   21:03 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad di ruang Fraksi PSI, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019) KOMPAS.com

DALAM kurun waktu beberapa bulan terakhir, para anggota dewan dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta tidak hentinya mengundang rasa kagum masyarakat. Mereka, benar-benar mencoba mengaplikasikan dirinya sebagai wakil rakyat yang memang ditunjuk sebagai penyambung lidah dan berjuang sebenar-benarnya untuk kepentingan  rakyat.

Sampai saat ini, setidaknya sudah ada dua aksi nyata anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta yang patut diberi apresiasi dan menjadi teladan bagi para anggota dewan lainnya. Tidak hanya yang ada di gedung parlemen DKI, melainkan bagi seluruh anggota dewan di seluruh nusantara.

Lalu, apa saja aksi nyata yang telah dilakukan oleh anggota dewan Fraksi PSI tersebut?

Pertama, tentu saja masyarakat DKI Jakarta masih belum lupa dengan keberanian seorang anak muda yang bernama William Aditya Sarana, membongkar sejumlah anggaran yang dianggapnya janggal dengan cara mengunggah Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta pada akun Twitter pribadinya.

Unggahan William ini akhirnya menjadi viral di mana-mana. Betapa tidak, nilai-nilai angka yang ditemukan rata-rata berjumlah fantastis. Sebut saja, anggaran pembelian lem Aica Aibon sebesar Rp. 82 milyar. 

Kemudian, anggaran Ballpoint sebesar Rp. 124 milyar, anggaran pengadaan tinta printer Rp. 400 milyar, anggaran penghapus Rp. 31 milyar, anggaran stabilo Rp. 3 milyar, anggaran pengadaan komputer Rp. 121 milyar dan beberapa anggaran  aneh lainnya.

Paska viralnya kasus anggaran aneh tersebut, William dihadapkan pada pertentangan hebat dari para angota dewan lainnya di DPRD Jakarta. Kendati begitu, anak muda lulusan Universitas Indonesia ini tampak tidak surut langkahnya. 

Bahkan, dia pernah menyatakan siap dipecat jika aksinya ini dianggap bersalah. Dia tidak keberatan, karena aksinya tersebut semata-mata bentuk trasfaransi wakil rakyat terhadap masyarakat.

William pun akhirnya divonis bersalah oleh Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta, karena dianggap telah melanggar tata tertib saat mengungkap rencana anggaran DKI 2020 yang dianggapnya janggal.

Selanjutnya, aksi nyata kedua yang dipraktekan anggota dewan dari Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta terjadi belum lama ini. Yaitu, dengan cara mengembalikan sisa dana reses ke kas daerah.

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mengatakan, dari total fasilitas dana reses sebesar Rp 2,44 miliar, Fraksi PSI Jakarta hanya menggunakan Rp 1,68 miliar saja dan memastikan Rp 752 juta sisanya kembali ke APBD.

"Sejak awal PSI sudah berkomitmen siap kerja dan siap diawasi. Begitu juga terkait dengan dana reses. Semua uang yang dianggarkan dari APBD kami pertanggungjawabkan. Jika ada sisa, kami kembalikan lagi ke APBD," ucap Idris saat dikonfirmasi, Minggu (22/12/2019) malam.

Dalam kesempatan yang sama, Idris juga menjelaskan, selama rangkaian reses yang dimulai tanggal 4 sampai 19 November 2019 itu, delapan anggota Fraksi PSI turun ke 102 titik lokasi di Jakarta.

Banyak keluhan warga yang didapatkan, mulai dari pelayanan birokrasi yang lambat, pelayanan BPJS kesehatan yang belum maksimal, hingga keluhan warga yang belum mendapatkan Kartu Jakarta Lansia (KJL) meski sudah didata.
Sekretariat DPRD DKI sendiri menganggarkan Rp 305 juta bagi tiap anggota DPRD.

Mekanisme turunnya dana anggaran reses adalah DPRD memberikan dana sekitar 80 persen atau Rp 224 juta di awal, kemudian sisa dana diberikan setelah anggota dewan menyerahkan laporan kegiatan resesnya.

"Dari total Rp. 2.441.085.840 yang disiapkan saya dan kawan-kawan, Fraksi PSI hanya menggunakan Rp 1,68 miliar, antara lain digunakan untuk biaya tenda, kursi, sound system, konsumsi, snack, dan alat tulis," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa di tengah defisit APBD yang terjadi, PSI merasa perlu melakukan penghematan anggaran.
Apalagi setelah beberapa mata anggaran seperti kegiatan rehabilitasi sekolah dan fasilitas olahraga yang dicoret, Fraksi PSI pun turut menghemat anggaran dan tidak menghabiskan dana reses yang disediakan.

"Kita tahu target pendapatan tahun ini tidak tercapai. Tahun ini defisit dan berdampak ke proyeksi APBD tahun depan. Kami harap dana reses yang Fraksi PSI kembalikan bisa membantu agar uang APBD benar-benar bisa tepat sasaran untuk masyarakat," tutup Idris

Itulah dua aksi nyata yang telah dilakukan anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta. Terlepas, adanya anggapan orang bahwa yang dilakukan anggota partai yang dipimpin Grace Natalie ini adalah sebagai bentuk pencitraan, yang pasti mereka telah bisa berbuat lebih bagi masyarakat.

Bisa dibayangkan jika tidak adanya pengungkapan sejumlah anggaran janggal oleh William, dan anggaran tersebut akhirnya disahkan oleh DPRD DKI Jakarta, berapa banyak uang rakyat yang dihamburkan untuk kepentingan tidak jelas. 

Jadi dalam hal ini, apa yang dilakukan William sama halnya dengan menyelamatkan anggaran yang sejatinya menjadi hak masyarakat.

Pun, dengan aksi pengembaluan sisa reses. Lagi-lagi, yang dilakukan Fraksi PSI patut diacungi jempol. Seperti diharapkan Ketua Fraksi PSI, Idris bahwa sisa uang reses yang dikembalikan bisa dialokasikan untuk kepentingan rakyat adalah harapan mulia yang seharusnya dimiliki oleh setiap hati para anggota dewan di Jakarta maupun di seluruh nusantara.

Mudah-mudahan, apa yang telah dilakukan anggota Fraksi PSI ini bisa menggugah anggota dewan lainbya untuk berbuat hal serupa. Meski, sebenarnya, penulis pesimis harapan ini bisa terwujud.

Wassallam

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun