Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Faisol Reza: PT Garuda Banyak Hantunya

8 Desember 2019   21:35 Diperbarui: 8 Desember 2019   21:50 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KASUS penyelundupan motor Harley Davidson yang dipreteli menjadi komponen-komponen spare part dan Bromptom (Sepeda lipat) dalam pesawat Airbus A330-900 Neo, cukup mengagetkan semua pihak.

Gara-gara kasus yang melibatkan langsung Direktur Utama (Dirut) PT. Garuda Nusantara, Ari Askhara, membuat Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir, turun tangan guna meluruskan ikhwal kejadian memalukan dimaksud. 

Keduanya segera bergerak cepat untuk melakukan investigasi dan hasilnya disampaikan pada publik melalui jumpa pers dengan para pewarta.

Hasil investigasi akhirnya bisa disimpulkan bahwa penyelundupan spare part Harley Davidson dan Brompton didalangi langsung Dirut PT. Garuda, Ari Askhara dibantu oleh jajaran direksi lainnya.

Adapun proses penyelundupan Harley dan Bromptom tersebut, seperti telah diberitakan banyak media, diangkut langsung oleh pesawat anyar Garuda A300-900 dari Toiulouse, Prancis pada tanggal 16 Novembet 2019 dan tiba di  Bandara Soekarno Hatta satu hari berikutnya.

Mendapat kenyataan memalukan tersebut. Erick Tohir yang tengah getol mengembangkan dan memperbaiki kinerja para petinggi BUMN yang di nahkodainya, marah besar.

Setelah mendapatkan bukti-bukti yang cukup dari hasil investigasi fihak-fihak terkait. Mantan boss klub sepak bola Inter Milan ini tanpa ampun langsung mencopot jabatan Ari Askhara sebagai Direktur Utama PT. Garuda beserta beberapa jajaran direksi lainnya yang turut membantu terjadinya peristiwa penyelundupan dimaksud. 

Bahkan, beberapa pihak mendorong Erick untuk meneruskan kasus penyelundupan tersebut ke ranah hukum. Lantaran, seperti diakui Sri Mulyani dalam jumpa pers nya, telah merugikan keuangan negara antara kisaran Lima ratus jutaan lebih hingga satu setengah milyar rupiah.

Langkah tegas Erick ini ternyata mendapat pujian dan dukungan banyak pihak. Salah satunya datang dari Ketua Komisi VI DPR RI, Faisol Reza.

"Saya kira apa yang telah dilakukan Menteri BUMN itu sudah sangat tegas dengan mencopot Dirut Garuda. Ini pelajaran bagi semua BUMN yang lainnya. Ini juga merupakan momentum untuk Menteri BUMN agar menata dengan lebih baik Garuda. Kita tahu Garuda memiliki persoalan sebelumnya," katanya. Seperti dilansir dari Detiknews.com

Faisol berharap ini menjadi momentum untuk pembenahan di internal Garuda karena perusahaan pelat merah ini tengah disorot seperti masalah laporan keuangan dan lain sebagainya. Politikus PKB ini berharap Erick segera menunjuk figur yang mumpuni untuk membenahi masalah di Garuda.

"Di Garuda memiliki banyak 'hantunya', ini pasti menunggu kesempatan di mana bisa mengambil keuntungan lebih besar. kedua, momentum ini bisa digunakan Menteri BUMN untuk meningkatkan kinerja Garuda," ujarnya.

Melihat fenomena perusahaan pelat merah yang terlalu banyak penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum pejabat tingginya, memang menjadi tantangan sendiri bagi Erick Tohir. Bahkan, Erick tidak hanya dituntut bisa membersihkan para pejabat-pejabat tidak bertanggung jawab di kementriannya. Tapi, tentu saja dia juga dituntut bisa lebih meningkatkan pendapatan seluruh perusahaan BUMN yang dipimpinnya.

Bukan hal yang mudah memang. Tapi, asal Erick Tohir berniat kuat dan bekerja lebih keras lagi. Penulis yakin, target-terget yang dibebankan padanya, bukan mustahil bisa terwujud.

Wassallam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun