Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Niat "Sapu-sapu" di BUMN, Inikah Three Musketeers Pilihan Erick Tohir?

19 November 2019   14:15 Diperbarui: 19 November 2019   18:44 3021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DALAM beberapa hari terakhir, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menjadi bahan perbincangan banyak pihak. Tak dipungkiri, yang menjadi magnet dari serangkaian bahasan terkait perusahaan plat merah ini tidak lepas dari berkunjungnya Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok ke Menteri BUMN di kantornya, beberapa waktu lalu.

Perbincangan dan perdebatan terkait BUMN ini kian santer, setelah Ahok digadang-gadang akan menjadi salah satu pimpinan perusahaan milik negara tersebut. Pro kontra tentang mantan Gubernur DKI Jakarta ini seolah tak ada habisnya. Sampai, pihak-pihak yang pernah menggulingkannya dari kursi gubernur pun kembali ikut angkat bicara. Isunya masih itu-itu saja, bahwa Ahok mempunyai tabiat dan perangai buruk plus mantan napi.

Tapi, terkepas dari polemik Ahok, perusahaan plat merah memang tak dipungkiri menyimpan segudang masalah dan kendala yang cukup signifikan dan meresahkan publik. Sebut saja tentang banyaknya utang yang harus ditanggung BUMN karena pengelolaan yang salah dan permasalahan teknis.

Salah satu permasalahan teknis yang paling menghebohkan terjadi di Perusahaan Listrik Negara (PLN). Betapa tidak, sekitar awal bulan Agustus lalu terjadi mati lampu massal dan hilangnya sinyal komunikasi, hingga beberapa jam lamanya. Terang saja, akibatnya sangat merugikan masyarakat, khususnya para pelaku ekonomi yang tergantung pada aliran listrik dan sinyal komunikasi.

Itu baru salah satu contoh kasus yang pasti diketahui seluruh masyarakat tanah air. Masih ada lagi beberapa kasus yang mungkin tidak terekspose besar-besaran di media. Seperti halnya pernah terjadi tumpahnya minyak di perairan Karawang, Jawa Barat dan tabungan error massal.

Segala permasalahan tersebut di atas tentunya menjadi tanggung jawab sepenuhnya Erick Tohir selaku Menteri BUMN. Kendati begitu, mantan Boss Inter Milan ini bukanlah manusia super yang bisa menyelesaikan masalah seorang diri. Pastinya, dia butuh tangan-tangan kanan atau kepercayaan yang mempunyai kredibilitas, acceptabilitas, jiwa leadhershif, tegas dan yang paling penting punya niat yang lurus guna membereskan segala permasalahan yang ada di perusahaan pelat merah di maksud.

Atas dasar ini pula, nama Ahok pun mulai di lirik Erick. Selain kepemimpinannya sudah terbukti waktu menjabat Gubernur DKI Jakarta, tegas, keras dan tak kenal kompromi terhadap cara kerja yang kurang baik. Menurut kabar, Ahok juga merupakan rekomendasi dari Presiden Jokowi langsung.  

Untuk Ahok, sejujurnya penulis pun sepakat jika dijadikan pimpinan di BUMN. Paling, satu yang harus dibenahi oleh Ahok, yaitu cara berkomunikasinya harus sedikit di rubah. Jangan terlalu tempramental, yang ujung-ujungnya terjadi kegaduhan.

Selain Ahok, masih ada dua sosok lain yang namanya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat tanah air. Yaitu, mantan pimpinan KPK, Chandra Hamzah dan mantan pasangan Prabowo Subianto pada kontestasi Pilpres 2019 lalu, Sandiaga Uno.

Kedua sosok ini juga digadang-gadang akan menjadi pimpinan BUMN untuk membantu Erick Tohir dalam membenahi segala permasalahan dan kendala yang ada di perusahaan plat merah dimaksud. 

Belum jelas, posisi mana yang akan ditempati dua tokoh ini. Beda dengan Ahok, yang kabarnya semakin ramai akan menduduki pimpinan penting di Pertamina.

Seperti dilansir, Tribunnews.com, kabarnya Chandra sedang dibidik untuk mengisi salah satu posisi BUMN Perbankan. Meski, mantan Komisaris Utama PLN ini sempat membantahnya, namun Staf khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga membenarkan, Chandra akan menduduki jabatan di BUMN.

"Iya beliau akan mengisi salah satu posisi di BUMN," ungkap Arya.

Sementara mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno yang juga mantan calon wakil presiden RI dikabarkan akan jadi Direktur Utama PLN.

Masih dilansir Tribunnews.com, dikompirmasi tentang kabar ketiga figur di atas tadi, pihak istana meminta awak media untuk bertanya langsung ke Menteri BUMN, Erick Tohir.

Meski proses pemilihan direksi maupun Komisaris BUMN strategis berada di tangan Presiden Jokowi namun pihak istana meminta media massa menanyakan hal itu kepada Menteri BUMN.

"Lebih baik ditanyakan ke Menteri BUMN, Pak Erick Thohir," ujar Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (18/11/2019).

Menurutnya, Presiden Jokowi telah meminta Erick untuk memperbaiki ratusan perusahaan pelat merah dan menjaga visi-misi BUMN seperti amanat pemerintah.

Jika menilik dari pernyataan Staf ahli presiden bidang komunikasi, Fadjroel Rachman yang meminta Erick Tohir untuk memperbaiki perusahaan pelat merah, bisa jadi ketiga sosok di atas (Ahok, Chadra dan Sandiaga Uno) adalah sosok yang dibutuhkan Erick Tohir.

Mungkin saja bagi Erick Tohir, ketiga orang ini dianggap Three Musketeres yang bisa menjadikan BUMN kembali sehat dan terlepas dari segala permasalahan. 

Terlepas dengan adanya pro dan kontra, hal tersebut adalah hal yang lumrah. Manusia sebaik dan sebersih apapun, pastinya akan ada saja pihak-pihak yang tidak menyukainya. Apalagi Ahok dan kedua figur lainnya yang tentu masih ada kekurangannya.

Sekarang kita tinggal menunggu kerja tim penilai akhir (TPA) saja. Apakah Ahok, Chadra dan Sandiaga akan terpilih. Kita lihat saja!

Wassallam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun