PADA era serba digital seperti sekarang, perangkat tekhnologi seperti ponsel, komputer atau perangkat lainnya yang berbasis jaringan internet adalah bisa disebut kebutuhan primer atau sejajar dengan sandang, pangan dan papan. Khususnya, adalah gawai dan ponsel pintar yang lebih dikenal dengan nama smartphone.
Tak bisa dipungkiri, saat ini, smartphone hampir dimiliki setiap manusia. Tidak hanya orang dewasa, bahkan anak-anak di bawah umur pun sepertinya tidak ingin jauh-jauh dari perangkat tersebut. Kenapa?...karena dalam perangkat pintar ini menyediakan hampir seluruh layanan yang dibutuhkan manusia pada era sekarang.Â
Mulai dari game, media sosial, aplikasi pesanan layanan berbasis online, aplikasi pendukung kerja, baik bagi pewarta, blogger, youtuber dan lain-lain, video, video call, televisi, musik, kalkulator, scanner, mesin pencari, edit foto, transaki perbankan dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, kemanapun kita pergi, dimanapun kita berada, ponsel pintar adalah barang wajib yang mesti kita bawa. Karena dengan alasan di atas tadi. Oh, ya.Â
Tidak hanya itu, dengan ponsel pintar, kita juga bisa berbagi informasi serta berkomunikasi dengan orang-orang yang jauh dari kita atau mengabadikan momen-momen penting. Karena, smartphone sudah dilengkapi dengan kamera yang hasil potonya tidak kalah dari kamera biasa.
Intinya, smartphone tidak dijarang dianalogikan sebagai isteri kedua, pacar kedua, bahkan sahabat. Ini karena ketergantungan manusia terhadap ponsel pintar ini begitu tinggi.
Namun, jangan senang dulu. Karena ponsel pintar ini pula tak jarang membawa pengaruh buruk penggunanya. Sudah puluhan mungkin ratusan kasus, anak-anak yang kecanduan game online di belahan dunia ini hingga malas belajar bahkan sampai putus sekolah. Tidak hanya itu, kasus perceraian pun kerap terjadi, gara-gara pasangannya asik main medsos di smartphone hingga berujung perselingkuhan.Â
Bahkan, cukup banyak juga pelecehan seksual yang dilakukan anak-anak sampai orang dewasa gara-gara sering nonton konten-konten seronok, yang bisa diakses dari smartphone.
Tragisnya, tak sedikit kasus yang mengakibatkan hilangnya nyawa akibat penggunaan smartphone. Mungkin salah satu contohnya terjadi kecelakaan kendaraan bermotor akibat pengemudianya asik menggunakan ponsel atau asik selfie pakai smartphone di ketinggian, hingga akhirnya apes jatuh ke jurang.Â
Masih banyak lagi pengaruh-pengaruh buru akibat kecanduan smartphone ini seperti, tidak mampu membedakan skala prioritas pentingnya suatu kegiatan atau tidak, dan amnesia terhadap rutinitas utama selama beraktivitas.
Itulah sedikit gambaran tentang pengaruh buruk tentang penggunaan smartphone. Namun, bukan berarti kita langsung menyalahkan perangkat pintar ini. Karena sejatinya, perangkat ini diciptakan semata-mata untuk membantu manusia di zaman modern yang ingin mendapatkan informasi serba cepat.