Para pendengung, lihatlah embun pagi tak pernah ingkari janji
Selalu bagikan kesejukan dan ketentramam dalam diri
Tak ada nista, tak ada cela dalam hadirnya
Hanya mampu ciptakan damai di hati kala butiran sejuknya bercengkrama di ujung daun
Wahai para pendengung, baik kita lupakan sejenak embun pagi
Marilah kita merajut kasih, warnai hati agar jiwa menyatu dalam diri penuhi sanubari
Jauhkanlah segala iri dengki, kita anak negeri sejatinya saling memiliki, saling memberi
Tepis segala rasa khianat dalam hati demi tentramnya ibu pertiwi
Kalian para pendengung, belajarlah menenun hati dalam pintalan suci
Sematkan benang-benang asmara dalam diri, lalu kuatkan dalam pintalan janji agar mampu hiasi hati
Sejatinya kami anak negeri tak ingin saling kelahi
Hanya karena perbedaan pilihan diri..ingat kita ada di bumi demokrasi
Pagi ini, mari kembali sejenak lupakan embun pagi
Ayo, buang jauh dengungmu yang membuat resah semua anak negeri
Berjanjilah, kita kembali bersatu menyuarakan keindahan
Bahwa ibu pertiwi tempat kita berdiri, tempat kita mengabdikan diri tanpa harus diracuni iri dengki...
Sumedang, 12 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H