Wahai pagi, kuucapkan selamat datang, semoga hari ini senyum indahmu iringi hidupku dengan damai
Wahai pagi, kulihat di depan beranda ada setetes embun menyibak pagi rasa dingin yang aneh..
Namun..karena embun ada dalam diam di bawah pucuk daun nan hijau, mereka seolah terabaikan
Tetesan embun yang keluar tak berarti apapun, karena pagi menyeruak diiringi sinar mentari
Kabut yang menutupi rimbun daun, perlahan memudar seiring kicau burung menyambut hangatnya sinar mentari..
Menyapa alam madyapada dengan sunggingan senyum yang selalu dijanjikannya tiap pagi pada seluruh penghuni alam..
Semoga hari ini, senyuman pagi dan hangatnya sinar mentari mampu membuat waras seluruh otak manusia..
Tak lagi berbuat nekat yang menimbulkan angkara murka seantero negeri, hingga terus ciptakan tangis ibu pertiwi
Wahai pagi, selamat datang kembali hari ini, bawalah kami penghuni negeri dalam damaimu
Buatlah penghuni negeri ini tunduk pada keindahanmu
Jadikanlah indah pagimu pesan bagi otak dan penghuni negeri agar senantiasa berfikir tentang keindahan
Hingga negeri ini selalu aman damai dan sentausa, dan bumi pertiwi pun tersenyum bahagia
Sumedang, 11 Oktober 2019