Saat dia berlari menuju lorong hati yang penuh dengan rasa rindu. Di sana aku tak melihat lagi warna jingga pamerkan indahnya hiasi langit bumi. Lamunan tetiba muncul dalam benak, tanpa memberikan tanda atau menyapa lembut lewat merdu suara
Bukan tak mesyukuri ciptaanMu, tapi lorong hati ini pengap dikerubungi asap rindu. Di kala senja menggoda, cakrawala membentang, inilah sejatinya indah. Sementara, aku bergeming, sejumput asa yang masih tersisa dalam diri hanya tertuju pada mahluk indah yang selalu bercerita tentang sayapnya yang patah.
Lihat senja di ujung sana, senja terus menggoda dengan jingganya, indah bukan? Memang sangat indah tapi hati dan pikiranku belum bisa berpaling darinya. Karena dia satu di antara keajaiban dunia yang aku punya. Datanglah, dan kita nikmati senja disaat kau dan aku telah menjadi kita.
Sumedang, 25 September 2019