Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messi dan Argentina Bagai Dua Sisi Mata Uang

12 September 2019   19:09 Diperbarui: 12 September 2019   22:07 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: AP/ Petr David Josek

BAGI pecinta sepak bola dunia, siapa tidak kenal dengan nama Lionel 'la pulga' Messi. Dia adalah pesepak bola fenomenal yang pernah  ada di planet bumi, juga mungkin sebagai pesepak bola terbaik dunia sepanjang masa. 

Dengan segudang prestasi bersama klubnya Barcelona serta olah bolanya yang ciamik, intelegensi serta pemahamannya dengan permainan sepak bola seolah tanpa tanding. Membuat beberapa pengamat ataupun pemain menyebut Messi adalah pesepak bola yang berasal dari planet lain.

Messi, lahir di Rossario, salah satu kota kecil di Argentina, pada tanggal 24 Juni 1987. Bakat olah bolanya sudah terlihat waktu dia masih belia. Bahkan, pada umur 13 tahun, nama Messi sudah mengaum di seantero Argentina. Banyak pemandu bakat ingin merekrut Messi sebagai bagian dari klubnya. 

Namun, Messi lebih memilih Barcelona. Selain, akademi sepak bolanya, La Masia, menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Fihak klub juga menjamin akan membiayai seluruh pengobatan medis si kutu (julukan Messi). Pemain hebat ini, ternyata waktu kecilnya mengidap penyakit kelainan hormon yang menghambat pertumbuhannya.

Lantaran bakat alami sepak bolanya yang brilian, tak sulit bagi Messi beradaftasi dengan klub raksasa Spanyol itu. Dia terus berkembang dengan sangat pesat. Frank Rijkard yang saat itu membesut klub Catalan, kepincut untuk memasukannya ke dalam skuad inti. 

Debutnya di panggung La liga terjadi pada saat melawan Espanyol, saat Messi berumur 17 tahun. Sementara gol pertamanya di La Liga di cetak pada saat melawan Albacete, musim 2004/2005. Umpan lambung indah dari seniornya, Ronaldinho, berhasil dikonversi menjadi gol indah pula.

Sejak saat itu laju Messi seakan tak bisa dihentikan. Gelar-gelar pribadi terus dia raih. Rekor-rekor prestisius dia torehkan. Sejauh ini, Messi telah mengoleksi lima Ballon D'or (2009, 2010, 2011, 2012 dan 2015). 

Raihan prestisus sebagai pengakuan pemain terbaik dunia ini kemungkinan besar bertambah. Banyak pengamat menjagokan Messi meraih Ballon d'Or ke-6 nya pada tahun ini. Dia bersaing dengan seteru utamanya, Christiano Ronaldo (Juventus) dan Virgil Van Dijk (Livervool). 

Selain memperoleh penghargaan Ballon d'Or, Messi juga tercatat sudah lima kali dinobatkan sebagai peraih Golden Boots. Sebuah penghargaan atas keberhasilannya menjadi pencetak gol terbanyak diantara kompetisi sepak bola di liga-liga elite eropa. Masing-masing pada musim 2009/2010 (34 gol), 2011/2012 (50 gol), 2012/2013 (46 gol), 2016/2017 (37 gol) dan 2017/208/18 (34 gol). 

Selain kedua gelar prestisius tersebut, masih berderet rekor-rekor yang sukses dipecahkan sang Mesiah (julukan lain Messi). Salah satunya pernah sukses mencetak 91 gol dalam satu tahun kalender. Prestasi ini terjadi pada tahun 2012 dan peraih penghargaan Ballon d'Or selama empat kali berturut-turut.

Bersama Barcelona, The Mesiah  juga sukses mengumpulkan puluhan gelar dan membawa klub Catalan ini sebagai tim sepak bola paling sukses dalam satu dekade terakhir.
Trophy Messi bersama Klub Barcelona
10 gelar La Liga
4 gelar Champion
6 gelar Cola del Rey
8 gelar super Spanyol
3 gelar super Eropa
3 gelar kejuaraan dunia antar klub.

Apes Di Timnas
Bagai dua sisi mata uang yang tidak akan pernah bertemu. Itulah gambaran  prestasi Lionel Messi di klubnya, Barcelona dengan Timnas Argentina. Superioritas dan sentuhan magis Messi seolah sirna ketika bermain untuk tim Tango (julukan Timnas Argentina). 

Prestasi yang berhasil disumbangkan Messi buat timnas Argentina, hanya terjadi di level yunior. Pada saat menjuarai piala dunia U-20 dan membawa Argentina jadi juara Olimpiade pada tahun 2008. Sementara di timnas senior, Messi masih nir gelar.

Debut pertama Messi bersama timnas senior terjadi pada tahun 2005 silam, saat pertandingan persahabatan dengan Honggaria. Waktu itu, berjuta pasang mata siap disuguhkan permainan ciamiknya. 

Namun, ternyata harapan itu tak terwujud. Messi yang turun dari bangku cadangan harus pasrah menerima keputusan wasit. Belum satu menit bermain, dia diganjar kartu merah akibat dianggap menyikut salah seorang pemain lawan.

Debut yang sangat mengecewakan tersebut seakan menjadi pertanda apesnya Messi di timnas Argentina. Bagaimana tidak, dari lima kali kesempatan masuk final, (1 piala dunia dan 4 Copa Amerika), tidak satupun trophy yang berhasil ia persembahkan untuk negara.

Minimnya trophy bagi timnas Argentina ini sedikit mencoreng karirnya sebagai pesepak bola kelas dunia. Bahkan, statusnya yang dianggap pesepak bola terbaik sepanjang masa ini kembali jadi bahan perdebatan. 

Messi dianggap masih belum bisa disejajarkan dengan maestro-maestro sepak bola dunia sebelumnya, Diego 'si tangan tuhan' Maradona dan Pele. Kedua pemain ini justeru menurut sebagian fihak dianggap lebih layak ditasbihkan sebagai pemain terbaik dunia sepanjang masa, karena kontribusinya pada timnas masing-masing cukup signifikan.

Anilisa banyak pengamat untuk kedua maestro lapangan hijau itu memang cukup beralasan. Pele sukses membawa negaranya tiga kali juara dunia (1958, 1962 dan 1970). Sementara, Maradona sukses mengantarakan Argentina sebagai kampiun pada piala dunia 1986 di Mexico. 

Bahkan pada gelaran Piala Dunia tahun itu pula, dua gol ajaib Maradona lahir. Kedua gol itu lahir saat pertandingan perempat final lawan Inggris. Satu gol diciptakan melalui aksi memukau. Pemain gempal ini berhasil mengecoh lima sampai enam pemain lawan dari tengah lapangan, sebelum akhirnya mengecoh kiper. Sedangkan, satu gol lainnya diceploskan dengan tangannya. Hingga sekarang gol itu dikenal dengan sebutan gol tangan tuhan.

Terlepas siapa yang lebih diantara mereka bertiga. Messi tetaplah Messi. Dia adalah pemain jenius yang pernah lahir ke bumi ini. Para pencinta sepak bola benar-benar dibuat kagum dan terhibur oleh setiap pergerakannya. Baik dengan bola ataupun tanpa bola.

Newyorktimes
Newyorktimes
Tak hanya itu, sikapnya diluar lapangan sangat bersahaja. Tidak pernah terdengar isu aneh tentang dirinya, meski telah berlabel super star.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun