Apes Di Timnas
Bagai dua sisi mata uang yang tidak akan pernah bertemu. Itulah gambaran  prestasi Lionel Messi di klubnya, Barcelona dengan Timnas Argentina. Superioritas dan sentuhan magis Messi seolah sirna ketika bermain untuk tim Tango (julukan Timnas Argentina).Â
Prestasi yang berhasil disumbangkan Messi buat timnas Argentina, hanya terjadi di level yunior. Pada saat menjuarai piala dunia U-20 dan membawa Argentina jadi juara Olimpiade pada tahun 2008. Sementara di timnas senior, Messi masih nir gelar.
Debut pertama Messi bersama timnas senior terjadi pada tahun 2005 silam, saat pertandingan persahabatan dengan Honggaria. Waktu itu, berjuta pasang mata siap disuguhkan permainan ciamiknya.Â
Namun, ternyata harapan itu tak terwujud. Messi yang turun dari bangku cadangan harus pasrah menerima keputusan wasit. Belum satu menit bermain, dia diganjar kartu merah akibat dianggap menyikut salah seorang pemain lawan.
Debut yang sangat mengecewakan tersebut seakan menjadi pertanda apesnya Messi di timnas Argentina. Bagaimana tidak, dari lima kali kesempatan masuk final, (1 piala dunia dan 4 Copa Amerika), tidak satupun trophy yang berhasil ia persembahkan untuk negara.
Minimnya trophy bagi timnas Argentina ini sedikit mencoreng karirnya sebagai pesepak bola kelas dunia. Bahkan, statusnya yang dianggap pesepak bola terbaik sepanjang masa ini kembali jadi bahan perdebatan.Â
Messi dianggap masih belum bisa disejajarkan dengan maestro-maestro sepak bola dunia sebelumnya, Diego 'si tangan tuhan' Maradona dan Pele. Kedua pemain ini justeru menurut sebagian fihak dianggap lebih layak ditasbihkan sebagai pemain terbaik dunia sepanjang masa, karena kontribusinya pada timnas masing-masing cukup signifikan.
Anilisa banyak pengamat untuk kedua maestro lapangan hijau itu memang cukup beralasan. Pele sukses membawa negaranya tiga kali juara dunia (1958, 1962 dan 1970). Sementara, Maradona sukses mengantarakan Argentina sebagai kampiun pada piala dunia 1986 di Mexico.Â
Bahkan pada gelaran Piala Dunia tahun itu pula, dua gol ajaib Maradona lahir. Kedua gol itu lahir saat pertandingan perempat final lawan Inggris. Satu gol diciptakan melalui aksi memukau. Pemain gempal ini berhasil mengecoh lima sampai enam pemain lawan dari tengah lapangan, sebelum akhirnya mengecoh kiper. Sedangkan, satu gol lainnya diceploskan dengan tangannya. Hingga sekarang gol itu dikenal dengan sebutan gol tangan tuhan.
Terlepas siapa yang lebih diantara mereka bertiga. Messi tetaplah Messi. Dia adalah pemain jenius yang pernah lahir ke bumi ini. Para pencinta sepak bola benar-benar dibuat kagum dan terhibur oleh setiap pergerakannya. Baik dengan bola ataupun tanpa bola.