Malam minggu ini, entah yang ke berapa puluh kali, terjebak dalam hati merindu
Di saat perawan bujang bertaut rasa dalam satu dekapan hangat menggebu
Aku hanya bisa diam, di jembatan rasa yang tak mampu hantarkan langkah pada pelukmu
Ah aku malu pada burung hantu, kicauanya buatku mencekam dalam horror hati nan pilu
Malam minggu ini, jari jemari terasa ngilu tertusuk desiran bayu
Entah apa yang terjadi, obituari hati mengoyak pada jiwa yang hampa
Aku hanya bisa diam, di jembatan hati yang tak mampu hadirkan dia di pelukku
Ah aku malu pada burung hantu, matanya menatapku sendu, hadirkan cahaya mesra..
.
Malam minggu ini, ragaku membeku dihujami cumbu bayu, menusuku tak ragu
Mengapa dengan hati ini, lemah dijebak onak yang terus menancap di kepala
Aku hanya bisa diam, di jembatan cinta yang tak mampu berkunjung pada jiwa yang dicumbu rindu..
Ah aku malu, haruskah malam minggu ini bercumbu dengan burung hantu, hanya dia yang selalu ada..
Malam minggu, jiwa ini gelisah terpojok di sudut rindu..
Ah aku malu...
Sumedang, 07 September 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H