Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Desah Kupu Malam

23 Agustus 2019   20:13 Diperbarui: 23 Agustus 2019   20:41 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desahmu adalah dosa, senggama dengan banyak pria
Demi sedikit harta, kau jual mahkota wanita
Tanpa disadari, karma itu masih ada
Mengintai setiap insan yang ada di madyapada

Lenguh panjangmu ciptakan peluh, bersetubuh tak kenal jenuh
Pulang menjelang subuh dengan wajah sangat lusuh
Tanpa kau pikirkan dosamu terus bertumbuh
Menghantui saudara dan apapun yang kau sentuh

Desahmu adalah dosa, hancurkan biduk rumah tangga
Lukai jiwa dan hati para kaum hawa
Tanpa kau ketahui, ancaman Tuhan itu nyata
Berhitung tentang polahmu selama di dunia

Kau bantah julukan pendosa
Kau ingkar perusak biduk rumah tangga
Tapi desahmu terus bertamasya ke seantero jiwa para pria
Pria tanpa norma dan etika, yang hanya tunduk pada nafsu semata

Desahmu adalah dosa, insyaflah semasa matamu terjaga
Desahmu adalah dosa, mohon ampunlah padaNya....!!

Sumedang, 23 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun