Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Ujung Pena

21 Agustus 2019   10:45 Diperbarui: 21 Agustus 2019   16:35 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ujung pena.... 
Ku susun hurup demi hurup 
Dirangkai jadi sebuah kata 
Menembus kalimat sarat makna dan membara 
Aku..  
Diburu 

Di ujung pena...
Kugoreskan aksara demi aksara
Diramu jadi sebuah coretan rasa keadilan dan penderitaan
Aku..
Diburu..

Di ujung pena..
Hurup, kata dan kalimat menjadi bahasa satir..
Di ujung pena...
Kudobrak rantai angkara dan rakus membabi buta
Di ujung pena
Ada yang berkelit dari sebuah janji
Ada yang turunkan tangan besi
Aku di buru

Di ujung pena...
Hidupku di sini...

Sumedang, 21 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun