Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Aku Kembali, Maaf!

21 Agustus 2019   07:14 Diperbarui: 21 Agustus 2019   16:42 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Selama 10 tahun jadi anggota dewan tak secuilpun jasaku pada masyarakat. Aku malah asik memperkaya diri, menikmati segala fasilitas mewah yang ada. Tapi, saat aku berkeinginan untuk memperbaiki diri, malah tak diberi kepercayaan lagi" lirih lelaki itu.

Romdan tersenyum sambil menepuk-nepuk pundak sahabatnya itu.

"Sudahlah tak ada gunanya menyesal. Aku malah bangga sekarang padamu. Setidaknya kau menyesali atas semua yang pernah kau perbuat. Tak sedikit, mantan anggota dewan yang malah depresi bahkan gila hanya gara-gara tidak terpilih lagi. Tapi kau, tidak seperti itu"

"Terimakasih Rom. Lantas apa yang harus aku perbuat sekarang untuk menebus segala kesalahanku?"

"Banyak kawan. Mengabdi dan berbuat baik pada masyarakat itu tidak harus selalu jadi anggota dewan. Walau tak dipungkiri kekuasaan itu perlu" tutur Romdan.

"Caranya?"

"Kau berbaur kembalilah dengan masyarakat. Minta maaf pada mereka. Lalu, curahkan segala kemampuanmu untuk kemajuan masyarakat. Apalagi kau seorang mantan dewan, tentunya ngerti dan banyak relasi yang bisa mendukungmu untuk memajukan masyarakat...!"

"Terimaksih Rom. Kau memang sahabatku yang paling baik. Coba dari dulu kau datang ke mari. Mungkin aku tak akan tersesat jauh"

"Maaf sobat...! Bukannya aku lupa padamu, tapi aku tidak mau dianggap mendompleng kuasamu. Sebagai sahabat, aku malah senang kau tidak lagi jadi anggota dewan. Kita bisa bebas, tertawa lepas tanpa ada sedikitpun kepalsuan" tutur Romdan. Tutur bahasanya tenang.

"Iya Rom. Mulai sekarang aku janji bakal memperbaiki segala kesalahanku dan meminta maaf pada seluruh masyarakat"

"Aaminn" Balas Romdan, tersenyum bahagia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun