Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tahu Sumedang

17 Agustus 2019   22:05 Diperbarui: 17 Agustus 2019   22:08 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang terlintas dalam pikiran anda ketika mendengar kata Sumedang?....kota kecil campernik (mungil), kota yang berbatasan dengan Kota Bandung. Itu betul. Namun ada yang lebih terkenal dari itu. Yaitu Tahu. Nama ini tidak hanya menasional, bahkan mungkin sudah tersohor sampai ke mancanegara. Maaf....nyombong dikit bolehkan?...

Tahu, atau dalam bahasa tiongkoknya disebut Tou Fu boleh dibilang daya tarik satu-satunya dan menjadi sebuah kekayaan intelektual Kota Sumedang. Pamor pesona dan keunikan rasanya yang renyah dan gurih, lahir di kota ini.

Meski sebetulnya, kekayaan kuliner Kota Sumedang ini lahir dari seorang imigran negeri tiongkok. Tahu Bungkeng menguatkan silsilah itu.

Pelopor tahu ini terjadi lebih dari seabad lalu, tepatnya pada tahun 1917. Seorang tiongkok bernama Ong Kino membawa penganan ini asalnya untuk dipersembahkan pada sang isteri tercinta.

Namun, perlahan tapi pasti, kado cinta kasihnya ini dijadikan jamuan khusus bahi kerabatnya yang berkunjung.

Akhirnya, lama kelamaan, kelezatan dan rasa gurih makanan ini tercium oleh Bupati Sumedang kala itu, Pangeran Aria Suria Atmaja. Pemimpin yang dikenal arif dan bijaksana ini memohon makanan ini dijual bebas kepada rakyatnya. Karena dia yakin, penganan ini bisa mendongkrak ekonomi Sumedang kelak kemudian hari.

Atas permohonan inilah, akhirnya Ong Kino menyulap rumahnya menjadi sebuah kedai kecil untuk mempromosikan makanan ciptaannya. Sesuai harapan, bisnis Ong Kino sukses dan maju pesat.

Tapi kemudian bisnis ini dikendalikan anaknya, Ong Bung Keng, karena dia harus kembali ke tanah leluhurnya. Ong Bung Keng ini akhirnya dijadikan nama perusahaan tahu sampai sekarang.

Sejarah mencatat, Tahu Bungkeng merupakan cikal bakal lahirnya Tahu Sumedang sebagai kekayaan kuliner nasional. Hampir di setiap sudut jalan atau tempat lainnya, lahir tahu-tahu Bungkeng baru sebagai kepanjangan tangan ide Ong Kino.

Kini Tahu tidak hanya dikuasai keluarga Bung Keng, tapi sudah menjarah ke warga pribumi. Entah berapa ratus bahkan mungkin ribuan terjun dalam bisnis makanan ini.

Tapi sepertinya hal itu tak pernah dianggap persaingan diantara satu dengan pengusaha tahu lainnya. Karena seberapa banyakpun pengusaha tahu tak pernah ada kata kehilangan pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun