**** Wawan tengah sibuk mempersiapkan secangkir teh untuk tuannya. Sudah berapa hari ini, dia tidak lagi meneteskan racun ke dalam minuman. Racun yang sama, yang dulu dia berikan untuk Ndoro Putrinya. Kebenciannya memucak, saat melihat perlakuan Ndro Putrinya pada keluarga Elang. Sengaja dia lebihkan dosisnya untuk Ndoro Putri, agar Ndoro Putri cepat mati, dan dia berhasil.
Dikabarkannya ke Elang tentang kematian Ndoro Putri. Dan Elang tertawa saat mendengar kabar itu. Namun Elang tak mau kembali pulang ke rumah itu, ketika Wawan meminta Elang pulang. Wawan memaklumi semua kekecewaan Elang, dan berharap Elang berubah pikiran. Sampai akhirnya, tuannya mengetahui, jika dirinyalah yang meracuni tuan dan Ndoro Putri.
Bersambung...
Ket : Tak lelo lelo adalah tembang Jawa yang sering dinyanyikan oleh orangtua kepada anaknya sebagai pengantar tidur. Tembang ini bisa bermakna doa dan harapan. Tembang ini memiliki dua versi lirik, yakni untuk anak laki-laki dan perempuan. Pembedanya pada kata "bagus" yang berarti tampan, menjadi "ayu" yang berarti cantik, serta kata "priya kang" pada bait pertama, menjadi "wanita".
Matur nuwon = terimakasih Ndoro = sebutan untuk tuan (majikan) Ndoro Putri = sebutan untuk majikan yang perempuan
Salam Elang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H