Mohon tunggu...
Elang Langit
Elang Langit Mohon Tunggu... -

nakal...

Selanjutnya

Tutup

Drama

Bapakku Pahlawan, Bukan Penghianat

1 Oktober 2012   13:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:24 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Papaku ingin bertemu denganmu mas Elang" ucap Hawa saat kami menghabiskan waktu berdua.
"Oh ya...kebetulan sekali, aku memang ingin bertemu papamu...aku ingin meminta dirimu padanya untuk menjadi istriku"
"Besok malam...kamu kerumahku ya?" pinta Hawa.
"Baiklah...Aku akan datang dengan pakdhe dan budheku untuk melamarmu"

Di malam yang telah dijanjikan, aku datang bersama pakdhe dan budhe ku.
Hawa mempersilahkan kami masuk dan duduk sambil menunggu ayahnya yang sedang berganti pakaian.
Tak lama kemudian ayahnya keluar dan menyambut kami dengan ramah.
"Saya Wawan Purwanto...papanya Hawa" ucapnya memperkenalkan diri sambil menyalami pakdhe dan budheku.
Saat menyalamiku, aku lihat wajahnya dengan jelas. Wajah yang selalu menghantui mimpi burukku. Wajah yang menarik pelatuk dan membuat ibuku tewas.

****

Bersambung

Rembang, Oktober 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun