Ada yang unik mengenai salah satu objek wisata di kawasan Jawa Barat, tepatnya berada di Desa Sukaresik, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis. Gunung tersebut bernama Gunung Golkar.Gunung tersebut memang sudah sejak dulu bernama Gunung Golkar menurut warga setempat.Â
Warga Sukaresik yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan, nama Gunung Golkar sudah sangat melekat di telinga warga setempat. Menurut dia, penamaan itu berasal dari keberadaan pohon beringin di kawasan tersebut. "Ya soalnya disana terdapat pohon beringin besar. Warga dulu kan, masa 1980an, tahunya partai berlambang beringin yang berkuasa. Mungkin karena terlalu lama berkuasa. Makanya, melekatlah nama partai berlambang pohon beringin itu. Warga pun kemudian latah menyebut kawasan itu sebagai kawasan Gunung Golkar," katanya.
      Bagi penulis ini adalah hal yang lumrah namun unik jika masih berlaku hingga sekarang tentang bagaimana pohon beringin menjadi identik dengan Partai Golkar. Dahulu ketika masa orde baru, ketika ada pohon beringin yang tertanam di suatu tempat, hampir pasti masyarakat menyebutnya sebagai Pohon Golkar.
      Begitu melekatnya nama Golkar di hati masyarakat Indonesia, bahkan hingga simbol-simbol yang terkait pun masih dikenal hingga sekarang. Ini adalah sebuah bukti jika sejak dulu Golkar ada dalam keseharian masyarakat, ada dalam denyut nadi kehidupan orang-orang desa, sejahtera dan sentosa di bawah teduhnya rindang beringin kala itu.
      Budaya bahkan stigma hadir dalam keseharian ataupun rutinitas. Penamaan Golkar pada simbol-simbolnya adalah sebuah pengejawantahan tentang pentingnya Golkar dalam keseharian masyarakat. Satu hal yang perlu diperhatikan, nama Gunung Golkar hendak dirubah karena menurut pemerintah setempat terlalu tendensius dan serupa dengan nama Partai Politik.
      Ini perlu perhatian untuk DPD 1 dan DPD 2 Partai Golkar setempat. Pasalnya masyarakat enggan mengganti nama Gunung Golkar karena sudah kadung dikenal dan populer bagi masyarakat yang ingin menjamah gunung tersebut.   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H