Dari Diagram 6 diatas maka 33% cenderung mencari tahu lebih lanjut hanya karena tertarik dengan iklannya, tetapi tidak pergi ke tempat tersebut. Namun sebanyak 31% responden setelah mencari tahu lebih lanjut, kemudian mereka langsung pergi ke tempat tersebut hanya karena tertarik dengan iklannya. Sebanyak 17% responden memutuskan untuk pergi ke tempat tersebut karena memang menurut mereka penting. Hanya sebanyak 11% responden yang memilih opsi lainnya dan 8% yang merasa tidak tertarik dengan iklan tersebut.
Ketika diajukan dengan pertanyaan seberapa sering responden melakukan pembelian produk secara online responden cenderung jarang melakukan transaksi pembelian secara online. Dalam waktu lebih dari satu bulan sebanyak 55% melakukan transaksi tersebut. Selain itu juga sebanyak 27% responden melakukannya satu kali dalam satu bulan. Sebanyak 8% responden melakukan transaksi pembelian online sebanyak dua minggu satu kali dan 7% responden melakukannya seminggu satu kali. Hanya 3% responden yang melakukan transaksi pembelian secara online setiap hari dalam satu bulan yang disajikan dalam diagram 7.
Untuk mengetahui faktor yang mempengerahui tingkat konsumtif mahasiswa maka responden diajukan dengan pertanyaan, apakah iklan dari selebritis membuat mereka tertarik untuk berbelanja? Jawaban responden diterangkan dalam diagram 8.
Dari diagram 8 tersebut sebanyak 39% responden hanya merasa cukup tertarik untuk berbelanja saat melihat iklan dari selebritis. Kemudian diikuti 31% responden merasa kurang tertarik dan19% merasa sangat kurang tertarik. Hanya sebanyak 7% responden merasa tertarik dan 4% merasa sangat tertarik untuk membeli produk yang diiklankan oleh selebritis. Tetapi meskipun banyak yang tertarik pada iklan selebritis ternyata responden melakukan pembelian di jejaring sosial karena keinginan diri sendiri. Diagram 9 akan menunjukkan porsi pembelian yang dilakukan responden.
           Meskipun responden tertarik dengan iklan yang dibintangi oleh selebritis namun mereka tidak cenderung tertarik untuk melakukan pembelian, begitu juga dengan iklan yang ada di jejaring sosial. Hal ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Sharon S. Pate dan Melinda Adam, mereka telah melakukan penelitian dengan hasil bahwa jejaring sosial dapat menjadi salah faktor yang mempengaruhi tingkat pembelian pada mahasiswa.
Â
KESIMPULAN
Indonesia merupakan salah satu pengguna jejaring sosial terbesar di dunia, produsen memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mempromosikan produknya di jejaring sosial. Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan kepada responden, dapat ditarik kesimpulan bahwa 79% responden yang terdiri dari mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia dan Universitas Gadjah Mada menggunakan jejaring sosial setiap hari. Banyak media yang dapat digunakan oleh produsen untuk melakukan promosi dan responden dan responden merekomendasikan Internet sebagai media yang efektif untuk melakukan promosi dibandingkan dengan televisi. Oleh karena itu berdasarkan tingkat konsumsi dari responden mereka lebih tertarik dengan iklan yang ada di Internet melalui jejaring sosial. Setelah responden melihat iklan yang ada di jejaring sosial, mereka tertarik untuk melihat iklan tersebut meskipun mereka tidak membutuhkan barang tersebut dan jika dihadapkan dengan iklan makanan responden juga merasa tertarik tetapi tidak tertarik untuk membeli.