Tidak heran, selain minim nutrisi, makanan ini juga menjadi tinggi kalori. Lalu, tidak heran beberapa makanan tersebut terkesan "lebih murah" dibandingkan dengan buatan sendiri.
"If processed food is lack of nutrients which causes the pests don't even want to eat it, how can it be healthy food for us?" begitu kutipan menyentil yang saya dapatkan ketika mengikuti kelas.
Tulisan ini dibuat bukan untuk melarang konsumsi makanan tersebut atau menyalahkan mereka yang jarang memasak makanan sehat di rumah. '
Namun, agar kita, termasuk saya, lebih bijak dalam memilih asupan yang terbaik dengan tidak berlebihan dalam menkonsumsi makanan-makanan yang lama bertahan di rak supermarket tersebut.Â
Dengan memasak, kita bisa mengatur kandungan dan komposisi makanan yang disajikan, seperti seberapa banyak gula atau garam yang disarankan, protein dan karbohodrat yang dianjurkan, termasuk menyediakan  sayur dan buah yang sering terlupakan.
Tidak perlu repot memasak setiap waktu, pun tidak perlu jago memasak. Beberapa jalan ninja yang bisa dilakukan agar masak tinggal "cemplang cemplung" yaitu membuat stok frozen food (nugget atau bakso) dan stok chiller (abon atau tumisan daging).Â
Selain itu, coba untuk lakukan food preparation, seperti membagi bahan makanan dalam wadah untuk sekali masak dan membuat bumbu siap pakai seperti bumbu putih atau bumbu kuning.Â
Sebagai tambahan, bisa membuat saus homemade, seperti bolognese atau mushroom. Saat ini, banyak pula penjual, katering, atau frozen food makanan homemade bernutrisi sebagai pilihan untuk yang belum sempat menyiapkan sendiri.
Di tengah banyaknya makanan dan minuman tinggi gula yang viral dan digandrungi masyarakat, tersedianya gerai makanan cepat saji di seluruh tempat, dan berjejernya makanan kemasan di setiap warung dan minimarket, tersedianya masakan rumah yang bernutrisi lengkap dan seimbang menjadi sangat didambakan.Â
Walaupun dianggap remeh dan terlupakan di zaman ini, menyediakan makanan kaya gizi menandakan usaha kita dalam memberikan asupan optimal untuk tubuh dan menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga, serta keturunan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H