Mohon tunggu...
Ela Junita Duwiska
Ela Junita Duwiska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kita tidak harus menunggu datangnya inspirasi itu, kita sendirilah yang menciptakannya. Membaca adalah pusat yang tidak bisa dihindari oleh seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pemuda di Era Globalisasi Menuju Indonesia Emas

6 Desember 2022   22:58 Diperbarui: 6 Desember 2022   23:06 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era globalisasi terjadi sejak tahun 1980-an diberbagai aspek kehidupan manusia. Misalnya dapat kita lihat, yaitu aspek politik, sosial, ekonomi, lingkungan, pendidikan, dan terutama globalisasi diaspek teknologi.   

Perkembangan globalisasi memacu pemuda untuk mampu menghadapi dan menanggapi perubahan zaman. Apakah pemuda hanya perlu diam dan duduk saja? Apakah pemuda harus gerak dan beraksi? Untuk menjawab pertanyaan diatas, kita perlu memperhatikan perkembangan globalisasi. Banyak sekali kita jumpai pemuda yang salah menilai dan menggunakan era globalisasi terutama pada globalisasi teknologi. Kebanyakan dari pemuda tidak bisa mengaplikasikan teknologi dengan baik.  

Dapat kita lihat, bahwa kemajuan teknologi di era globalisasi sudah berkembang sangat pesat. Teknologi memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya pengembangan dan aplikasi yang sifatnya memenuhi proses akses yang kita inginkan. Teknologi sebenarnya cara dan usaha untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun, dari berkembangan teknologi banyak dari kalangan manusia yang salah mengaplikasikannya terutama pada kalangan pemuda. Hal ini bisa tercerai beraikan pemuda Indonesia. Bila pemuda Indonesia tercerai berai, bagaimana kita bisa menghadapi Indonesia emas?  

Hal ini dapat kita sadarkan untuk pemuda Indonesia bersatu untuk menuju Indonesia emas, dimana masa Indonesia sejauh ini sudah menjadi negara yang kokoh. Namun apakah Indonesia untuk waktu mendatang tetap bisa menjadi negara yang kokoh seperti ini? Sedangkan Indonesia saat ini sudah banyak dicemari oleh sampah-sampah yang tidak bertanggung jawab di era globalisasi teknologi. Misalnya penyebaran berita hoax, pornografi, pencemaran nama baik, dan lain sebagainya.   

Jika kita pahami dan kita teliti, bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar nomor 4 di dunia, maka  untuk mencapai Indonesia emas untuk tahun yang akan mendatang tidaklah mudah. Dunia akan mengalami krisis energi dengan populasi manusia yang makin bertambah. Saat ini jika kita lihat diagram berkembangan penduduk kini sudah mencapai kurang lebih 260 juta jiwa, Dan dapat kita ketahui bahwa berkembangan teknologi terkaitan dengan lingkungan, sebab  Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah luas. Sehingga, dari pergerakan globalisasi yang semakin berkembang mengundang banyak negara asing membuka lahan di Indonesia dengan memanfaatkn kekayaan dari Indonesia dengan cara membeli lahan tersebut dengan harga yang tak seberapa dibanding dengan menjalankan dalam memanfaatkan dan mengembangkan lahan tersebut.   

 Maka dengan itu dari berkembangnya globalisasi teknologi, maka makin menyusutnya ekonomi di Indonesia. Hal ini terkait dengan kekayaan Indonesia yang sudah terambil ahli oleh Negara asing yang ingin menguasai negara Indonesia. Menyusutnya ekonomi di Indonesia membuat pemuda semakin berat untuk menghadapi tantangan di era globalisasi tersebut untuk membangkitkan Indonesia kembali pada kejayaan emas.  

Ketidakpastian globalisasi terutama globalisasi teknologi dan ekonomi sampai kini terus akan menghantui kita. Berbicara tentang globalisasi teknologi dan ekonomi maka kita akan masuk kepembahasan pendidikan. Sebab, teknologi dan ekonomi juga menunjang faktor pendidikan.   

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan begitu juga dengan ekonomi serta teknologi di era globalisasi ini, karena tanpa pendidikan di masa berkembangnya globalisasi manusia akan sulit berkembang. Sebab, negera maju tidak lepas dari dunia pendidikan. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka semakin tinggi pula kualitas SDM yang akan didapat. Dengan tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan SDM di Indonesia dengan semaksimal mungkin. Para pemuda Indonesia kita tak lagi memakai sains dalam melakukan tindakan mereka. Jadi, untuk apa sains kita ciptakan apabila tidak digunakan dengan benar dan baik?.  

Jika kita biarkan pemuda Indonesia ini tidak pendidikan, maka Indonesia tidak akan dapat menuju Indonesia maju. Bahwa dapat kita lihat dari arah kebenaran, Indonesia ini sangat mampu dan tidak akan miskin akan ekonomi dan ilmu. Di era globalisasi ini membuat masyarakat serta pemerintah sekarang bertindak semaunya tanpa melihat tampak untuk kedepannya bagi Indonesia   

Dari bermacam-macam masalah yang kita dapat, hal ini sangat berkaitan satu dengan lainnya. Yaitu, teknologi dan pendidikan berkitan dengan ekonomi, politik berkaitan dengan sosial serta sosial berkaitan dengan pendidikan dan ekonomi berkaitan dengan politik.  

Untuk memecahkan masalah siklus lingkaran setan ini. Kita harus membuat rancangan anggaran dengan tujuan membawa Indonesia maju. Yaitu, kita harus benar-benar meneliti secara mendalam tentang kondisi Indonesia sekarang ini. Membangun ekonomi kembali normal, menghapuskan sampahsampah tidak bertanggung jawab di teknologi sosial, menciptakan daya sains yang tinggi, membangun sarana dan prasarana pendidikan, kembalikan sikap sosial antar individu dan kelompok, membenarkan serta menanamkan kejujuran dalam politik.  

Diperkembangan zaman yang semakin maju, terutama pada kecanggihan teknologi yang semakin meningkat yang mengakibatkan interaksi sosial semakin menurun dan faktor lainnya seperti halnya yang kita bahas diatas. Bahwa di era globalisasi ini ketidakpahaman rakyat tentang tujuan berdemokrasi adalah masalah mendasar. Naluri politik dari kondisi rakyat, jika rakyat tidak mempunyai kompetensi dalam berdemokrasi dengan baik, maka praktek retrutmen politik yang mengabaikan nilai-nilai kebangsaan akan berjalan terus. Kini sudah harusnya partai politik membenahi masalah retrutmen politiknya, sedangkan rakyat harus mendapatkan pembelajaran tentang politik yang benar dan baik.  

Tantangan pemuda bangsa di era globalisasi ini harus membawa Indonesia menuju Indonesia maju dengan membenahkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan. Dari berita yang saya baca (27/10/2019), bahwa ketua majelis permusyawaraan rakyat RI (MPR) bambang soesatyo atau disapa dengan panggilan Bamsoet, mengajak para pemuda untuk berada di garda terdepan dalam membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Salah satunya untuk  selalu menghadirkan nilai-nilai pancasia dalam keseharian. Maka dari itu tantangan yang harus menjadi perhatian kita secara sungguh-sungguh adalah: 

  • Tentang pemahaman pancasila. Saat ini masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran pancasila dan kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran pancasila.
  • Eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga mengarah kepada kecenderungan politisasi identitas serta kepada gejala polarisasi dan fragmentasi sosial. 
  • Kesenjangan sosial, meluasnya kesenjangan sosial antar pelaku ekonomi dan kebijakan ekonomi yang mengedepankan sektor ekstraktif yang kurang mengembangkan nilai tambah.  
  • Perlembagaan pancasila dimana lemahnya institusionalisasi nilai-nilai pancasila dalam kelembagaan politik, ekonomi, serta lemahnya wawasan ideologi pancasila di kalangan penyelenggara negara. 
  • Keteladanan pancasila, tantangan yang dihadapi masih kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh pemerintah dan masyarakat. 
  • Mewujudkan pendidikan yang berkarakter tinggi, hal ini untuk menunjang serta merebut ahli kekayaan Indonesia dengan menggunakan pengelolaan ilmu yang kita dapat dari pendidikan yang tinggi. 

Dalam lima tahun ke depan Indonesia akan menghadapi tantangan yang berat. Kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar yang telah menempatkan Indonesia pada kepentingan global agar Indonesia tak tertinggal dalam kompetisi global tanpa batas. Maka dari itu, Indonesia harus siap menghadapi berbagai tantangan terutama pada kalangan pemuda.  Untuk menuju Indonesia maju, disinilah peran pemuda sebagai sosok yang muda, dinamis, penuh energi, optimis, diharapkan untuk dapat agen perubahan yang bergerak dan berusaha untuk sedekat mungkin dengan menuju Indonesia maju. Pemuda Indonesia seharusnya berpikir dan mengeluarkan ide-ide mereka untuk mengubah keadaan Indonesia yang sekarang ini.  

Perubahan mirisnya Indonesia tidak terjadi secara garis besar. Namun, perubahan ini terjadi karena sewenang-wenangnya pemerintah mentata Indonesia sekarang ini. Sehingga, Indonesia sekarang ini miris penerus disebabkan oleh teknologi, ekonomi, pendidikan, sosial bahkan politik. Hal ini membuat para pemuda mendapatkan tantangan yang sangat pedih untuk dijalankan. Sebab, pemerintah sekarang ini kurang mengawasi pengembangan globalisasi yang ada pada era globalisasi sekarang ini yang pada nyatanya banyak tampak buruk untuk Indonesia kedepannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun