Mohon tunggu...
Ela Junita Duwiska
Ela Junita Duwiska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kita tidak harus menunggu datangnya inspirasi itu, kita sendirilah yang menciptakannya. Membaca adalah pusat yang tidak bisa dihindari oleh seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pemuda di Era Globalisasi Menuju Indonesia Emas

6 Desember 2022   22:58 Diperbarui: 6 Desember 2022   23:06 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Diperkembangan zaman yang semakin maju, terutama pada kecanggihan teknologi yang semakin meningkat yang mengakibatkan interaksi sosial semakin menurun dan faktor lainnya seperti halnya yang kita bahas diatas. Bahwa di era globalisasi ini ketidakpahaman rakyat tentang tujuan berdemokrasi adalah masalah mendasar. Naluri politik dari kondisi rakyat, jika rakyat tidak mempunyai kompetensi dalam berdemokrasi dengan baik, maka praktek retrutmen politik yang mengabaikan nilai-nilai kebangsaan akan berjalan terus. Kini sudah harusnya partai politik membenahi masalah retrutmen politiknya, sedangkan rakyat harus mendapatkan pembelajaran tentang politik yang benar dan baik.  

Tantangan pemuda bangsa di era globalisasi ini harus membawa Indonesia menuju Indonesia maju dengan membenahkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan. Dari berita yang saya baca (27/10/2019), bahwa ketua majelis permusyawaraan rakyat RI (MPR) bambang soesatyo atau disapa dengan panggilan Bamsoet, mengajak para pemuda untuk berada di garda terdepan dalam membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Salah satunya untuk  selalu menghadirkan nilai-nilai pancasia dalam keseharian. Maka dari itu tantangan yang harus menjadi perhatian kita secara sungguh-sungguh adalah: 

  • Tentang pemahaman pancasila. Saat ini masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran pancasila dan kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran pancasila.
  • Eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga mengarah kepada kecenderungan politisasi identitas serta kepada gejala polarisasi dan fragmentasi sosial. 
  • Kesenjangan sosial, meluasnya kesenjangan sosial antar pelaku ekonomi dan kebijakan ekonomi yang mengedepankan sektor ekstraktif yang kurang mengembangkan nilai tambah.  
  • Perlembagaan pancasila dimana lemahnya institusionalisasi nilai-nilai pancasila dalam kelembagaan politik, ekonomi, serta lemahnya wawasan ideologi pancasila di kalangan penyelenggara negara. 
  • Keteladanan pancasila, tantangan yang dihadapi masih kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh pemerintah dan masyarakat. 
  • Mewujudkan pendidikan yang berkarakter tinggi, hal ini untuk menunjang serta merebut ahli kekayaan Indonesia dengan menggunakan pengelolaan ilmu yang kita dapat dari pendidikan yang tinggi. 

Dalam lima tahun ke depan Indonesia akan menghadapi tantangan yang berat. Kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar yang telah menempatkan Indonesia pada kepentingan global agar Indonesia tak tertinggal dalam kompetisi global tanpa batas. Maka dari itu, Indonesia harus siap menghadapi berbagai tantangan terutama pada kalangan pemuda.  Untuk menuju Indonesia maju, disinilah peran pemuda sebagai sosok yang muda, dinamis, penuh energi, optimis, diharapkan untuk dapat agen perubahan yang bergerak dan berusaha untuk sedekat mungkin dengan menuju Indonesia maju. Pemuda Indonesia seharusnya berpikir dan mengeluarkan ide-ide mereka untuk mengubah keadaan Indonesia yang sekarang ini.  

Perubahan mirisnya Indonesia tidak terjadi secara garis besar. Namun, perubahan ini terjadi karena sewenang-wenangnya pemerintah mentata Indonesia sekarang ini. Sehingga, Indonesia sekarang ini miris penerus disebabkan oleh teknologi, ekonomi, pendidikan, sosial bahkan politik. Hal ini membuat para pemuda mendapatkan tantangan yang sangat pedih untuk dijalankan. Sebab, pemerintah sekarang ini kurang mengawasi pengembangan globalisasi yang ada pada era globalisasi sekarang ini yang pada nyatanya banyak tampak buruk untuk Indonesia kedepannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun