Mohon tunggu...
Ela Junita Duwiska
Ela Junita Duwiska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kita tidak harus menunggu datangnya inspirasi itu, kita sendirilah yang menciptakannya. Membaca adalah pusat yang tidak bisa dihindari oleh seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nasehat Emas dari Imam Syaf'i

5 Desember 2022   14:53 Diperbarui: 5 Desember 2022   15:09 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang Muslim, tentu kita tidak asing dengan imam al- Syafi'i. ia merupakan pendiri Mazhab Syafi'i. mazhab ini cukup banyak dianut di Indonesia, bahkan bisa dibilang mayoritas di Indonesia.

Nama lengkap Beliau adalah Muhammad bin Idris bin Abbas bin Utsman bin Syafi'i bin Saib bin Ubaid bin Abdu Yazid vin Hasyim bin Abdul Muthalib.  Imam Syafi'i lahir dari Rahim seorang ibu yang shaleha,  serta ayah yang terkenal kesabaran dan ikhlasannya.

Minat keilmuan imam Syafi'i, dari sastra, fikih hingga hadis. Masa mudanya  di Makkah ia habiskan untuk mencari naskah-naskah sastra, berkeliling ke kabilah-kabilah badui padang pasir untuk belajar sastra. Bahkan ia rela menetap beberapa hari di kabilah-kabilah tersebut demi mempelajari sastra arab. Dari mempelajari sastra arab membuat ia memahami Al-Qur'an dan hadis.

Menurut al-Hamawi dalam irsyad al-Arib ddfi Ma'rifah al-Adib,  ketertarikan imam Syafi'i terhadab sastra arab nyatanya hanya menjadikan bersyair dan berdendang sehari-harinya. Hingga pada suatu hari ia bertemu dengan Mus'ab bin Abdullah bin Zubair dan menganjurkannya untuk belajar fikih dan hadis.

Suatu hari, imam Syafi'i mendatangi Amirul Mukminin Harun Ar-Rasyid dan meminta izin untuk menemuinya. Seorang pelayan menemui imam syafi'i hingga menemukannya dengan Abu  Abdush Shamad, seorang guru sekaligus pengajar sastra anak-anak khalifah Haarun Ar-Rasyid ( untuk memberikan nasehat).

Pelayanan itu berkata kepada imam syafi'i " wahai Abu Abdillah (kunyah Imam asy- Syafi'i), itulah anak-anak Amirul Mukminin dan yang itu adalah guru mereka. Alangkah baiknya jika anda memberinya nasehat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan mereka. 

Imam Syafi'i lantas menghampiri Abu Abdush Shamad, lalu  berkata: "Hendaknya usaha pertama mu untuk memperbaiki anak-anak Amirul Mukminin adalah dengan memperbaiki dirimu sendiri. Karena mata mereka terkait dengan matamu. Hal yang baik menurut mereka adalah yang kau anggap baik dan hal yang buruk mereka adalah hal yang kau jauhi."

Dan beberapa nasehat emas dari imam Syafi'i kepada para guru dan anak-anak Mukmin. Berikut adalah nasehat dari Beliau:

1. Bila kau tak mau merasakan lelahnya belajar, maka kau akan menanggung pahitnya kebodohan.
2. Jangan cintai orang yang tidak mencintai Allah, kalau Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu.
3. Barangsiapa yang menginginkan husnul khotimah, hendaknya ia selalu bersangka baik baik dengan manusia.
4. Do'a disaat tahajud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran.
5. Siapa yang menasehati mu secara sembunyi-sembunyi, maka ia benar-benar menasehasetimu. Siapa yang menasehati mu di khalayak ramai, maka ia sebenarnya mengghinamu.
6. Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafan sedang di tenun.
7. Jadikan akhirat dihatimu, dunia di tangganmu dan kematian di pekupuk matamu.
8. Berkatalah sehendakmu untuk menghina kehormataku, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyao jawaban, tetapi tidak pantas bagi singa meladeni anjing.
9. Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kemeralatannya, berkecukupan karena dia tidak pernah meminta.
10. Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kesusahan, sehingga orang lain mengira bahwa ia selalu senang.
11. Apabila engkau memiliki seorang sahabat yang membantumu dalam ketaatan kepada Allah, maka genggam eratlah ia, jangan engkau lepaskan. Karena mendapatkan orang sahabat baik adalah perkara yang sulit, sedangkan melepaskan adalah perkara yang mudah.
12. Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan amarah, sehingga orang lain mengira bahwa ia merasa ridha.
13. Amalan yang paling berat diamalkan ada 3. Yaitu:
-Dermawan saat dimiliki sedikit.
-Menghindari maksiat saat sunyi tiada siapa-siapa
-Menyampaikan kata-kata yang benar dihadapan orang diharap atau ditakuti.

14. Ilmu itu buka yang dihafal tetapi yang memberi manfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun