Masyarakat dahulu tidak menggunakan lotion atau obat pengusir nyamuk seperti yang telah di sediakan di zaman sekarang. Mereka menggunakan bahan-bahan alam sebagai media pengusir nyamuk, yaitu bunga jantan dari tanaman kluwih.
Tanaman kluwih telah tersebar di wilayah tropis dan Pasifik. Pohonnya memiliki tinggi sekitar 10-15 meter atau lebih. Kecepatan tumbuh berkisar antara 0,5-1,5 meter per tahun. Pohonnya mulai berbuah ketika berumur 8-10 tahun dengan jumlah 600-800 buah per musimnya. Pohon ini juga memiliki getah putih yang lengket pada permukaan batangnya.
Kluwih merupakan tanaman yang masih berkerabat dengan sukun. Bentuknya pun hampir mirip. Hanya saja sukun memiliki kulit yang halus dan tidak berbiji, sedangkan kluwih memiliki kulit yang berduri dan berbiji. Orang zaman dulu juga menyebutnya "Nongko enom" atau nangka muda. Kluwih juga memiliki nama lokal Kulur atau timbul dalam bahasa Sunda dan Jawa.
Dilansir oleh Wikipedia, klasifikasi tanaman kluwih menurut ilmu taksonomi adalah sebagai berikut:
Kingdom: plantae
Divisi: Tracheophyta
Subdivisi: Spermatophytes
Class: Angiosperms, mesangiosperms, eudicots, cure eudicots, superrosidae, rosids, fabids
Ordo: Rocales
Family: Moraceae