Mohon tunggu...
elafaNURIStiya
elafaNURIStiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa_Hobi Random

(Kiki@rt) Don't to be great to be creative, art is fun. Let's is flow to guide your talent's. Wokke😑🗿

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ayam Warna-warni dan Segala Tentang Ayam

8 Desember 2022   21:03 Diperbarui: 12 Desember 2022   21:50 14935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayam Warna-Warni yang berusia 7 hari

Ayam adalah hewan berjenis unggas yang seringkali di budidayakan untuk peternakan. Biasanya ayam identik dipelihara oleh orang-orang desa, karena di desa umumnya memiliki banyak lahan kosong atau kebun untuk diisi kandang ayam. Apalagi ayam juga memiliki nilai ekonomis bagi orang-orang desa. Telur dan dagingnya dapat diperjual belikan, sementara anak ayam yang telah menetas juga masih dapat dibiakkan untuk dijual kembali ketika besar.

Namun, pernahkah kalian membeli anak ayam warna-warni yang biasa di jual di pasar? Anak ayam yang sengaja di warnai untuk menarik perhatian pembeli, terutama bagi anak-anak. Kesannya anak ayam ini hanya untuk dijadikan mainan hidup karena tampilannya yang lucu.

Potret ayam warna-warni by Ela Fanuristiya 
Potret ayam warna-warni by Ela Fanuristiya 

Dikutip dari Merdeka.com, para pedagang ayam broiler mewarnai anak ayam ini dengan pewarna tekstil (pewarna pakaian) yang berbahaya untuk meraup keuntungan yang besar. Namun, ada juga yang menggunakan pewarna makanan yang berbentuk bubuk atau teres yang tidak membahayakan. Akan tetapi, jumlah pedagang yang menggunakan pewarna makanan lebih sedikit karena menggunakan pewarna pakaian dianggap lebih tahan lama daripada pewarna makanan. 

Dengan strategi pewarnaan itulah mereka mengesampingkan dampak berbahaya yang akan ditimbulkan dari penggunaan pewarna pakaian demi meraup keuntungan. 

Oleh sebab itu, anak ayam warna warni biasanya akan lebih cepat mati karena anak ayam memiliki bulu yang relatif sedikit sehingga rentan terhadap suhu dingin. Terlebih lagi, zat yang terkandung dalam pewarna pakaian akan masuk ke tubuh ayam melalui pori-pori hingga dapat menimbulkan keracunan. Biasanya anak ayam yang keracunan akan menjadi lemas dan mati.

Mirisnya lagi, proses pewarnaan anak ayam ini sangat tidak terpuji. Anak ayam akan dipisahkan ke dalam wadah yang berbeda-beda tergantung warna yang akan diberikan. Anak ayam akan dimasukkan ke dalam wadah kemudian diberi pewarna dengan cara diaduk-aduk seperti memberi bumbu balado pada kentang goreng. Kemudian mereka akan dibiarkan di bawah terik matahari untuk fase pengeringan. Setelah kering, mereka pun diperdagangkan di pasar-pasar.

Beberapa hal tentang ayam warna warni adalah:

1) Ayam warna warni biasanya adalah ayam yang berusia 3-7 hari setelah di tetaskan. Oleh sebab itu mereka butuh perhatian ekstra karena rentan terserang penyakit.

2) Ayam biasanya berjenis broiler karena lebih mudah dikembangbiakkan.

3) Kebanyakan berjenis kelamin jantan.

Cara merawat ayam warna warni adalah dengan memperhatikan beberapa hal berikut, yaitu:

1) kehangatan. Untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap stabil, maka perlu diberi lampu bohlam 5 Watt atau 10 Watt di dalam kandang atau kardus.

2) Diberi makan sentrat sebelum nasi selama seminggu, karena organ pencernaan ayam kecil biasanya sangat lemah.

3) Jika ayam sakit, cukup diberi Paracetamol atau jamu-jamuan yang di campurkan ke dalam makanan atau minumannya.

Kelebihan memelihara ayam, yaitu:

1) Tidak khawatir terkena parasit toksoplasmosis bagi perempuan, karena umumnya yang  berpotensi terinfeksi toksoplasma adalah kucing. Parasit ini dapat menular kepada manusia, sangat berbahaya jika menempel pada tubuh karena dapat menyebabkan kista. 

2) Harga pakan murah dan makanan sisa tidak akan terbuang karena pada dasarnya ayam adalah hewan omnivora (pemakan segala).

Kekurangan memelihara ayam, yaitu:

1) Tidak dapat dielus dan dipeluk. Karena kebanyakan orang memelihara kucing dengan alasan lucu dan memiliki bulu yang halus sehingga nyaman untuk dipeluk, sedangkan ayam memiliki bulu yang kasar dan tidak nyaman untuk dielus ketika sudah besar.

2) Ayam memiliki metabolisme yang cepat sehingga dapat mengeluarkan kotoran beberapa detik setelah makan tanpa bisa di prediksi. Berbeda dengan kucing yang masih memiliki tanda ketika akan mengeluarkan kotoran. Oleh sebab itu, ayam masih terbilang jorok karena dapat membuang kotorannya dimanapun.

3) Tidak memiliki estetika. Kebanyakan orang memelihara kucing dengan alasan mereka dapat dipamerkan di media sosial dengan tingkah dan wajah lucunya. Sedangkan kita hampir jarang menemukan orang yang memposting ayam peliharaannya di media sosial diluar tujuan marketing.

Pada dasarnya ayam memanglah hewan ternak, ayam tidak memiliki kriteria menjadi hewan peliharaan karena bagian tubuhnya dapat di manfaatkan sebagai bahan pangan.

Ditulis oleh Ela Fanuristiya, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Salam Komunikasi!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun