Mohon tunggu...
trifonia maryanti
trifonia maryanti Mohon Tunggu... Lainnya - Trifonia Maryanti Ela

Mahasiswi universitas Tanjungpura Pontianak

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Wabah Covid-19 terhadap Kondisi Sosial Ekonomi di Desa Tanjung Bunut, Tayan Hilir, Sanggau

19 Mei 2020   13:30 Diperbarui: 19 Mei 2020   13:35 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DAMPAK COVID-19 TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DIDESA TANJUNG BUNUT KECAMATAN TAYAN HILIR KABUPATEN SANGGAU

Nama Trifonia Maryanti Ela

Nim B101117113

Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Pontianak

Lokasi Desa Tanjung Bunut Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau

Desa Tanjung Bunut desa yang terletak dikecamatan Tayan Hilir, kabupaten Sanggau.  Desa Tanjung Bunut ini terdiri dari 8 dusun yang terdiri dari 18 RT dengan jumlah kepala keluarga 647. Untuk luas wilayah desa Tanjung Bunut 4800 hektar dengan jumlah penduduk 2.152 jiwa. Masyarakat Tanjung bunut mayoritas bermata pencarian sebagai Petani/pekebun. Dan untuk agama yang dianut mayoritas masyarakat Tanjung Buntut beragama Khatolik.

Dengan adanya covid-19 ini dilihat dari sisi perekonomian masyarakat Desa Tanjung Bunut dapat dilihat dari Kondisi penjual dan pembeli di pasar Desa tanjung bunut kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau. Sudah hampir 2 bulan ini imbauan untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah yang dianjurkan oleh pemerintah tujuannya yaitu untuk menekan dan memutuskan mata rantai penyebaran wabah covid-19  Yang semakin merebak sampai saat ini. covid-19 ini berdampak pada penjualan sejumlah bahan sembako yang melonjak naik. Di mana bahan pokok sembako yang menjadi kebutuhan primer masyarakat di Desa Tanjung Bunut, seperti kebutuhan pangan dan sandang. Untuk kebutuhan hidup sehari-hari khususnya warga di Desa Tanjung Bunut sangat memprihatinkan akibat dari covid-19 ini. Hal ini semakin membuat kuah lahan warga yang hanya menggantung kan hidupnya di luar  untuk bekerja seperti bertani dan berkebun. Apalagi dilihat sekarang untuk harga karet ataupun kelapa sawit drastis turun dari harga normal sebelum ada covid-19.

dokpri
dokpri
Yang saya lihat pada sejumlah pasar dan tokoh-tokoh sembako yang ada di pasar Kecamatan Tayan Hilir memang sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan yang sangat drastis apalagi saat memasuki bulan puasa dan mendekati menjelang bulan ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi.

Hal ini tidak hanya berdampak kepada pembeli tetapi juga berdampak pada seorang penjual yang dimana dampak dari pendemi ini membuat sepinya pembeli dan omzet penjualan menjadi turun.

Pendapatan umumnya warga desa tanjung bunut kecamatan tayan hilir. Sebagian masyarakatnya bekerja sebagai petani atau berkebun untuk pendapatan masyarakat desa menurut harga normalnya dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi sejak adanya pandemi ini harga jual hasi perkebunan menjadi turun.

dokpri
dokpri
Warga desa tanjung bunut kehilangan pekerjaan seperti yang bekerja di PT Bauksit Antam dan akhirnya menjadi buruh kelapa sawit dan melamar pekerjaan lagi seperti di PT tambang lainnya yang baru buka. Untuk penderita penyakit dan kematian di desa tanjung sampai saat ini belum ada yang diakibatkan covid-19, karena masyarakat tanjung bunut jarang nya masyarakat yang bolak balik keluar kota, kecuali para mahasiswa yang kuliah, hal seperti ini tidak membuat masyarakat cemas karena masiswa yang datang dari kota dicek terlebih dahulu kesehatannya oleh pihak pukesmas setempat dan sudah diajurkan untuk melakukan isolasi mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun