Peran guru di abad 21 sangat penting dan ini menjadi tantangan dan juga tuntutan bagi guru bahwa selain harus menguasai empat kompetensi yaitu kompetensi sosial, kepribadian, pedagogik dan profesional, guru juga harus dapat mengubah mindset pembelajaran dari konvensional menuju pembelajaran abad 21. Seorang guru seharusnya tidak pernah berhenti untuk belajar dan mengembangkan diri. Dengan kata lain, guru adalah sosok guru yang akrab dengan perubahan. Perubahan justru menjadi tantangan dan motivasi dalam bekerja.
    Langkah-langkah untuk mengembangkan kemampuan diri dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, mengikuti kompetensi ataupum melanjutkan studi pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Saya sendiri melakukan pengembangan diri dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, pembinaan, kelas menulis online dan melanjutkan studi S2. Dari semua pelatihan yang saya ikuti, Pendidikan Guru Penggerak adalah hal yang paling berkesan. Selain karena pelatihan paling lama yang pernah saya ikuti, Pendidikan Guru Penggerak merupakan program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak dari anggkatan 6 yang bagi angkatan sebelumnya selama 9 bulan. Dengan banyaknya tugas-tugas dalam pendidikan ini adalah tantangan untuk menyelesaikan tanpa harus mengganggu tugas pokok selaku pendidik di sekolah.
    Selamat untuk para guru yang berhasil menjadi Calon Guru Penggerak. Tahap ini sebagai pembuktian bahwa kerja keras menuntaskan tahapan seleksi sudah terlampaui. Selanjutnya bersiap berproses agar seluruh rangkaian kegiatan Pendidikan Guru Penggerak yang sekarang memasuki Angkatan 11 bisa dijalani dengan lancar.
    Saya pernah mengalami situasi mengharu biru saat menjadi CGP di angkatan 6. Sepertinya semua tugas sebagai CGP, tugas baru sebagai Kepala sekolah dan waktu penyelesaian tugas studi akhir S2 hampir bersamaan. Tak terbayang bagaimana harus mengatur schedule agar tidak bentrok. Satu sisi studi harus cepat dituntaskan, karena kalau lama-lama ada resiko sejumlah dana yang harus dikeluarkan. Di sisi lain seluruh tagihan LMS harus selesai sebelum due date waktu jam malam 23.59 WIB. Selain itu di masa PGP saya mendapat tugas menjadi Kepala Sekolah dengan awalan PKKS (Penilaian Kinerja Kepala Sekolah). Dan sebagai ibu rumah tangga tentu saja punya kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan untuk membersamai anak dan suami. Hmmm, sebegitu bejibun yang harus dipikirkan.
    Di sinilah adaptabilitas yang tinggi diperlukan  CGP untuk menghadapi tantangan dalam pendidikan guru penggerak. Bukan hanya sekadar wacana tetapi langsung praktik dengan aksi nyata. Berteman dengan begadang, menjadi manusia nokturnal seringkali dilakukan. Dengan berangkat bimbingan penyelesaian studi akhir ke Bogor dari Sukaresmi memberanikan menggunakan si roda dua sendiri bersama teman seperjuangan yang sama wanita yang juga menggunakan si roda dua sendiri, bisa diselingi dengan menikmati sensasi berbalap kecil-kecilan. Tentu tidak berani menyaingi Valentini Rossi. Hihi, sebuah perjalanan seru diantara bejibun tugas.
    Di titik selanjutnya, Alhamdulillah Sertifikat GP diterima bulan Mei 2023,  wisuda S2 bulan Juni 2023 dan tugas Kepala Sekolah selama satu tahun lima bulan berganti dengan Pengawas bulan November 2023. Pelangi perjalanan tak terlupakan.
    Terdapat trik yang bisa dilakukan agar diri bisa berdamai saat berproses menjadi GP dalam PGP dapat dijalani dengan aman, yakni:
1. Jaga Kesehatan Fisik: Pastikan Anda menjaga kesehatan fisik. Tubuh yang sehat mendukung kesiapan lahiriah Anda dalam menghadapi tugas-tugas yang intens dalam pendidikan. Persiapkan juga fisik untuk menghadapi berbagai kemungkinan, seperti: kehujanan, berlari menemukan sinyal kuat, serta menyiapkan bekal makanan dan minuman. Sesekali gerakan badan untuk relaksasi supaya otot tidak tegang, karena berada beberapa jam di depan laptop terkadang menimbulkan penat mendalam.
2. Bersiap Mental Secara Positif: Tanamkan pikiran positif dan motivasi dalam diri Anda. Ini membantu Anda menghadapi tantangan dengan lebih baik dan tetap fokus pada tujuan Anda sebagai guru penggerak.. Biasanya walaupun raga terasa remuk redam jika jiwa damai dan selalu diselimuti energi positif, rintangan takkan mampu menggoyahkan tekad untuk selesai berproses dalam PGP. Enam bulan sebentar saja, dengan motivasi dari dalam diri kita.
3. Izin Keluarga: Meminta izin keluarga terutama suami dan anak-anak. Walaupun sedang on-fire mengejar mimpi dan merengkuh berbagai peluang, ingat bagi yang sudah memiliki pasangan CGP tidak sendirian. Perlu pertimbangan dari keluarga, agar selama berproses akan berjalan aman dan lancar. Hal ini pun meminimalisir salah paham karena bisa saja yang asalnya rajin memasak selama 6 bulan jadi pelanggan warung nasi Sunda karena saya orang Sunda atau nasi Padang karena penyuka nasi padang atau warung pecel yang bertebaran di sore sampai malam hari. Sehingga perlu dibicarakan secara terbuka resiko paling pahit. Bahwa nantinya akan berbagi perhatian antara keluarga dan proses PGP, apalagi yang punya tugas lain seperti saya yang bertugas di jabatan baru dan penyelesaian studi.
4. Mencari Dukungan dan Bimbingan: Jangan ragu untuk mencari dukungan dan bimbingan menganggap diri kuat seperti avanger atau bisa berubah seperti "power ranger" secara instan. Lakukan kordinasi, kolaborasi dan komunikasi dengan seluruh aktor pendukung yang terlibat dalam PGP. Ingatlah semua berproses dan perlu waktu. Jangan beranggapan malu bertanya memalukan di jalan, tetapi sebaliknya cermati peribahasa, malu bertanya sesat di jalan.