Mohon tunggu...
Ela Havita Febrianti
Ela Havita Febrianti Mohon Tunggu... Guru - Pengagum Aksara

Menulis adalah salah satu cara saya untuk dapat mengekspresikan perasaan yang tidak mampu diungkapkan melalui lisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Pembelajaran Project Based Learning

30 Juni 2021   17:40 Diperbarui: 30 Juni 2021   18:04 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Model Pembelajaran Project Based Learning

Oleh : Ela Havita Febrianti

Nim : 181011500066

FKIP PPKn

Universitas Pamulang

Ini adalah salah satu jenis model pembelajaran masa kini yang akan membantu siswa menjadi lebih kreativ dan inovatif. Dalam Project Based Learning, peserta didik diminta untuk memahami materi dan membuat proyek untuk kemudian dipresentasikan bersama.

Dengan menggunakan model pembelajaran jenis ini diharapkan dapat melatih keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan lebih baik karena adanya interaksi antara sesama peserta dan guru yang berperan sebagai motivator.

Dalam hal ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi potensi yang dimilikinya dengan harapan pola pikir mereka menjadi lebih kritis. Sehingga proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan terdapat timbal balik antara guru dan peserta didik.

Selain itu dengan penerapan model pembelajaran jenis ini diharapkan dapat melatih kemampuan peserta didik untuk memiliki public speaking yang baik. Dimana kemampuan ini tidak dapat diraih secara instan, oleh karenanya perlu adanya pembiasaan untuk melatih kemampuan tersebut. Butuh proses yang tidak sebentar untuk menimbulkan kebiasaan tersebut.

Seiring berjalannya waktu, siswa melaksanakan seluruh aktivitas mulai dari persiapan pelaksanaan proyek mereka hingga melaporkannya sementara guru memonitor dan memantau perkembangan proyek kelompok-kelompok siswa dan memberikan pembimbingan yang dibutuhkan. Pada tahap berikutnya, setelah siswa melaporkan hasil proyek yang mereka lakukan, guru menilai pencapaian yang siswa peroleh baik dari segi pengetahuan (knowledge terkait konsep yang relevan dengan topik), hingga keterampilan dan sikap yang mengiringinya. 

Terkahir, guru kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksi semua kegiatan (aktivitas) dalam pembelajaran berbasis proyek yang telah mereka lakukan agar di lain kesempatan pembelajaran dan aktivitas penyelesaian proyek menjadi lebih baik lagi.

Dalam menjalani tahapan tersebut ada interaksi intens yang dilakukan antar sesama peserta didik untuk memecahkan topik permasalahan yang mereka angkat. Sehingga dalam proses ini peserta didik diharapkan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam mencari solusi dari pemecahan topik masalah tersebut.

Banyak sekali manfaat yang diraih dari model pembelajaran jenis ini, antara lain :

* Melatih keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

Dalam hal ini siswa diharapkan dapat ikut serta dalam proses pembelajaran, sehingga Pembelajaran tidak hanya berpusat dari guru.

* Pembelajaran menjadi lebih aktif dan multi arah

Maksudnya adalah, Pembelajaran akan berjalan dengan efektif karena adanya kerjasama antara seluruh peserta didik dan guru. Sehingga proses pembelajaran tidak pasif atau hanya mengandalkan pemahaman yang diberikan oleh Guru.

* Pembelajaran menjadi student center

Proses pembelajaran jenis model ini lebih mengutamakan kemampuan peserta didik dalam mencari serta menyelesaikan topik permasalahan yang nantinya akan mereka diskusikan, sehingga nantinya dapat melatih kemampuan peserta didik dalam mengelola kelompok diskusi nya.

* Guru berperan sebagai fasilitator

Jika biasanya guru memegang kendali penuh dalam proses pembelajaran, berbeda dengan model pembelajaran jenis ini dimana guru hanya berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.

* Mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

Ketrampilan berfikir tingkat tinggi (Resnick :1987) adalah proses berfikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis dan membangun hubungan dengan melibatkan aktifitas mental yang paling dasar. Sedangkan menurut Bloom keterampilan dibagi dua bagian, pertama adalah ketrampilan tingkat rendah ( mengingat, memahami dan menerapkan) dan kedua adalah ketrampilan tingkat tinggi berupa ketrampilan menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

Karena pembelajaran berbasis proyek dapat memberikan hasil belajar dalam bentuk pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill atau psikomotor), dan sikap (attitude atau afektif), maka penilaiannyapun dilakukan untuk ketiga ranah ini. Bentuk penilaian dapat berupa tes atau nontes. Sebaiknya penilaian yang dilakukan untuk model pembelajaran berbasis proyek ini lebih mengutamakan aspek kemampuan siswa dalam mengelola aktivitas-aktivitas mereka dalam penyelesaian proyek yang dipilih dan dirancangnya, relevansi atau kesesuaian proyek dengan topik pembelajaran yang sedang dipelajari hingga keaslian (orisinalitas) proyek yang mereka garap.

Dengan penerapan model pembelajaran jenis ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya, selain itu diharapkan juga bahwa dalam segala tahapan yang mereka lalui untuk memecahkan topik permasalahan diharapkan dapat meningkatkan interaksi antar peserta didik dalam suatu kelompok diskusi.

Selain itu model pembelajaran ini juga diharapkan dapat melatih kreatifitas peserta didik dalam melakukan seluruh rangkaian Pembelajaran yang dimulai dari proses observasi sampai pada tahap evaluasi. Sehingga siswa memiliki tanggung jawab penuh mengenai kegiatan pembelajaran yang sedang mereka lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun