Globalisasi merupakan proses bersatunya berbagai unsur atau komponen dalam tatanan dunia sehingga tidak adanya batasan-batasan antar kehidupan masyarakat dunia, dengan adanya globalisasi kita seakan-akan berada dalam satu cakupan globalisasi juga memberikan banyak pengaruh terhadap kehidupan masyarakat di berbagai sektor mulai dari perekonomian hingga pendidikan.Â
Dalam sektor perekonomian globalisasi memberikan pengaruh yang sangat besar seperti halnya peluang investasi yang cukup besar dan kerjasama ekonomi antar negara sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan taraf perekonomian masyarakat suatu negara selain itu dampak dari globalisasi adalah adanya kemajuan dalam bidang teknologi informasi, dimana kita dapat melakukan kegiatan komunikasi jarak jauh dengan mudah dan dapat mengakses berbagai informasi yang berkembang.
Dan masih banyak lagi dampak positif dari adanya globalisasi dampak positif yang diberikan oleh globalisasi tentu saja pasti akan ada dampak negatif dari adanya globalisasi khususnya di bidang iptek atau ilmu pendidikan dan teknologi .
Adapun yang dimaksud sebagai nilai-nilai karakter adalah, sebuah sikap atau prilaku yang berlaku dalam masyarakat mulai dari nilai spiritual dan kepribadian seseorang. Dalam hidup bermasyarakat kita senatiasa diharuskan untuk mencerminkan serta menanamkan nilai-niklai karakter dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut bertujuan supaya nantinya muncul keharmonisan dalam masyarakat serta menjadi tolak gambaran kepribadian seseorang.
Sejak maraknya penggunaan teknologi masyarakat kita cenderung berlomba-lomba untuk menggunakan teknologi tersebut. Mulai dari masyarakat ekonomi menengah bawah hingga masyarakat ekonomi menengah ke atas dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa pasti menggunakan smartphone atau gadget.
Namun yang harus menjadi perhatian khusus bagi para pengguna gadget adalah dampak yang ditimbulkan dari penggunaan gadget tersebut di mana apabila kita tidak bijak dalam penggunaan smartphone pastinya akan memberikan dampak yang nantinya dapat merugikan diri kita maupun orang lain. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya dari penggunaan gadget secara berlebihan tentunya akan menimbulkan banyak dampak negatif mulai dari dampak terhadap kesehatan hingga kepribadian atau karakter seseorang dampak negatif penggunaan gadget terhadap kesehatan antara lain :
Risiko terkena radiasiÂ
Menurut beberapa penelitian penggunaan gadget yang terlalu kering akan rentan terkena radiasi dimana pancaran sinar radiasi sangat membahayakan kesehatan perkembangan sistem saraf dimana hal tersebut nantinya akan mengganggu kesehatan atau metabolisme tubuh seseorang.
InsomniaÂ
Dampak lainnya dari penggunaan gadget adalah adanya gangguan kesulitan tidur yang biasanya dialami oleh orang yang sudah kecanduan gadget gangguan kesulitan tidur tentunya akan mengganggu kesehatan dimana kurang beristirahat akan membuat metabolisme tubuh menjadi menurun dan akan mengganggu aktivitas dari seseorang.
Selain berdampak terhadap kesehatan manusia penggunaan gadget secara tidak bijak akan memberikan dampak terhadap perubahan kepribadian atau karakter seseorang . Dimana Menurut saya hal tersebut sangatlah harus membutuhkan konsentrasi atau perhatian khusus supaya nantinya masyarakat akan lebih bijak lagi dalam penggunaan gadget.
Saya mengambil contoh dalam kehidupan masyarakat di sekitar rumah saya di mana banyak sekali anak-anak dibawah umur yang kecanduan gadget Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengawasan dari orang tua orang tua, dimana orang tua cenderung menjadikan gadget sebagai sarana bermain bagi anak-anak , pada awalnya orang tua memberikan gadget supaya anaknya tersebut tidak menangis atau tidak merengek namun apabila tidak dilakukan pengawasan secara menyeluruh atau bijak bukan tidak mungkin anak tersebut akan kecanduan terhadap gadget . Seperti yang sudah dijelaskan diatas banyak sekali dampak negatif terhadap kesehatan akibat penggunaan gadget yang berlebihan.
Karena seringnya bermain gadget pada akhirnya anak tersebut mengalami kecanduan dimana mereka sudah ketergantungan sekali dengan penggunaan gadget, setiap mereka tidak diberikan gadget maka anak tersebut akan menangis dan secara otomatis orangtuanya pasti akan memberikan gadget dengan tujuan atau harapan supaya si anak dapat bermain atau berhenti menangis , yang terkadang tidak menjadi perhatian orang tua adalah ketika anak sudah kecanduan gadget bukan tidak mungkin anak tersebut akan melakukan berbagai cara supaya diberikan gadget atau diberikan akses untuk memainkan gadget Tak jarang banyak anak kecil yang masih dibawah umur senang sekali apabila diberikan gadget oleh orang tuanya padahal seharusnya dimasa-masa Golden Age tersebut anak sepatutnya dikenalkan permainan yang sesuai dengan umur bukan malah asyik bermain gadget.
Akibat dari kecanduan gadget tersebut pada akhirnya akan menyebabkan perubahan sikap terhadap kepribadian anak, dimana anak cenderung mudah marah apabila keinginan bermain gadget tidak dituruti oleh orangtuanya. Selain itu anak juga akan memiliki sifat egois dimana segala keinginannya harus dituruti tanpa memikirkan dampaknya terhadap orang lain ketika anak sudah memiliki kecanduan terhadap gadget bukan tidak mungkin juga bahwa anak tersebut nantinya akan memiliki sifat apatis atau tidak peduli terhadap lingkungan sekitar contoh sederhana ketika si anak sedang bermain gadget maka ia akan fokus terhadap gadgetnya tersebut.
Maka dari itu perlu adanya pengawasan khusus kepada anak dibawah umur dalam menggunakan Gadget. Kecanduan gadget juga tidak hanya dialami oleh anak dibawah umur, tidak menutup kemungkinan bahwa orangtua pun mengalami kecanduan gadget dimana mereka cenderung lebih aktif menggunakan gadgetnya dibandingkan mengurus kebutuhan rumah tangga dan dari hal tersebut juga dapat kita ambil kesimpulan bahwa perlunya ada kesadaran dalam masyarakat terkait penggunaan gadget di mana hal tersebut bertujuan supaya tidak memunculkan dampak negatif yang lebih besar.Â
Santer terdengar saat ini banyak sekali terjadi konflik dalam rumah tangga akibat dari kecanduan gadget seperti halnya, pasangan suami istri yang melakukan perselingkuhan yang berawal hanya dari perkenalan di sosial media, sehingga nantinya memunculkan pertengkaran dalam rumah tangga. Karena perasaan egois yang dimiliki oleh pasangan suami istri tersebut, mereka cenderung tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan akibat pertengkaran tersebut. Tak jarang anak yang menjadi korbannya, bukan hanya itu nilai kepercayaan terhadap pasangan pun semakin berkurang bahkan hilang sehingga pada akhirnya akan selalu memunculkan sifat saling mencurigai satu sama lain.Â
Selanjutnya kecanduan gadget pun dialami oleh para remaja baik perempuan maupun laki-laki. Dimana untuk remaja perempuan kecanduan gadget biasanya dikarenakan penggunaan media sosial yang tidak bijak, mereka belum dapat menyaring mana hal yang baik dan buruk sehingga tak jarang hal buruk dari penggunaan sosial medialah yang mereka ambil. Seperti gaya hidup mewah yang di terapkan oleh selebgram yang mereka ikuti, dimana mereka berusaha untuk mengikuti gaya hidup mewah tersebut tanpa melihat kemampuan dari diri sendiri.Â
Selain gaya hidup mewah, remaja perempuan juga sering mengikuti gaya pakaian artis idolanya tanpa melihat apakah hal tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung ada di masyarakat Indonesia. Mereka seakan-akan sudah tidak Memiliki rasa malu ketika menggunakan pakaian ketat, dimana ada kebahagiaan tersendiri yang mereka rasakan ketika dapat menggunakan pakaian seperti artis idolanya.Â
Tak hanya itu, akibat ingin mengikuti trend Fashion tak jarang remaja tersebut memaksa kepada orangtuanya untuk dapat memenuhi keinginan mereka tanpa melihat keadaan orang tuanya. Remaja perempuan yang sudah sepatutnya membantu orang tua untuk melakukan kegiatan sederhana seperti halnya membersihkan rumah dan lain sebagainya malah asyik mengikuti gaya hidup orang lain.
Remaja laki-laki pun cenderung mengalami kecanduan penggunaan gadget, mulai dari mengakses video yang tidak sepatutnya di lihat oleh anak seumuran mereka. Ketika remaja tersebut sudah mulai mengakses situs video terlarang, biasanya akan memunculkan perasaan ketagihan untuk menonton video-video lainnya dengan tujuan untuk menghilangkan rasa penasaran mereka dan untuk memuaskan kebutuhan mereka.
Berdasarkan survey yang dilaksanakan Kemenkes tahun 2017 sebanyak 94% siswa pernah mengakses konten porno yang diakses melalui komik sebanyak 43%, internet sebanyak 57%, game sebanyak 4%, film/TV sebanyak 17%, Media sosial sebanyak 34%, Majalah sebanyak 19%, Buku sebanyak 26%, dan lain-lain 4%.Â
Dari survey tersebut dapat kita lihat bahwa penggunaan internet untuk mengakses situs video porno memiliki presentase paling besar dibandingkan sumber lainnya. Dengan adanya kemudahan akses tersebut membuat remaja merasa bahwa mereka dapat dengan mudah mengakses situs video porno yang banyak beredar di Internet.
Walaupun sudah banyak penanganan yang dilakukan oleh instansi pemerintahan dalam rangka mengurangi akses terhadap situs video porno seperti memblokir situs-situs terlarang, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa remaja kita melakukan banyak cara supaya dapat membuka akses tersebut, seperti halnya menggunakan aplikasi yang dapat membuka situs internet yang sudah di blokir oleh pemerintah.
Seperti halnya Narkoba, kecanduan pornografi pun dapat memberikan dampak yang serius terhadap otak anak. Dimana ada syaraf-syaraf dalam otak yang rusak akibat dari kecanduan menonton video porno, bahkan ada penelitian yang menyatakan bahwa kerusakan otak anak yang sudah kecanduan video porno sama halnya ketika seseorang mengalami kecelakaan parah yang menyebabkan kerusakan terhadap fungsi otak.
Dimana hal tersebut sudah pasti mengganggu kinerja otak anak, dimana anak menjadi kurang konsentrasi dalam menerima materi pelajaran, banyak nilai-nilai baik yang hilang dalam diri anak tersebut.
Selain itu remaja juga cenderung mengalami kecanduan dalam bermain game online, dimana permainan yang seharusnya dapat memberikan hiburan tak jarang malah merugikan banyak orang. Seperti halnya remaja yang sudah mengalami kecanduan game online cenderung sudah tidak memperdulikan keadaan sekitarnya, mereka terlalu fokus untuk memenangkan permainan dalam game tersebut. Sehingga sudah tidak perduli dengan lingkungan sekitarnya, bahkan tak jarang mereka menyepelekan tugas yang diberikan oleh guru maupun orangtuanya. Kepribadian merekapun menjadi sukar untuk di atur atau di didik oleh orang tua dan guru di sekolah.
Dari tulisan di atas, dapat ditarik kesimupulan bahwa masih rendahnya kesadaran masyarakat kita dalam pengguan teknologi. Sehingga tak jarang nilai-nilai yang buruklah yang mereka ambil yang secara tidak langsung sudah mengubah kepribadian baik yang dimiliki oleh seseorang. Oleh karena itu sangat diperlukan sosialisasi kepada masyarakat terkait bagaimana penggunaan teknologi informasi secara baik dan benar, supaya nantinya dapat meminimalisir pengaruh negatif dari penggunaan gadget.
Nama : Ela Havita Febrianti
Mahasiswa : Semster V(Lima) PPKM001V.442
Program studi : Pendidikan Pancassila dan Kewarganegaraan Universitas Pamulang, Tanggeran Selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H